Mohon tunggu...
fahdindarohmahillahi
fahdindarohmahillahi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Unand

Olahraga, mambaca, masak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Menyepelekan Tekanan Darah Tinggi: Ternyata Bisa Menimbulkan

3 Desember 2024   12:07 Diperbarui: 3 Desember 2024   12:13 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tekanan darah tinggi sering kali dianggap sebagai masalah sepele, padahal kondisi ini dapat menyebabkan masalah serius jika tidak ditangani dengan baik. Dalam banyak kasus, penderita hipertensi tidak merasakan gejala yang berat sehingga mereka tidak menyadari bahaya yang mengintai.

Mengapa Bisa Terjadi Tekanan Darah Tinggi?
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi di mana tekanan darah sistolik pada tubuh seseorang lebih dari atau sama dengan 140 mmHg, dan/atau tekanan darah diastolik lebih dari atau sama dengan 90 mmHg.

Perlu diketahui bahwa hipertensi tidak disebabkan oleh satu faktor saja, melainkan memiliki berbagai penyebab. Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan hipertensi:

  • Faktor Genetik (Keturunan): Genetik mempengaruhi bagaimana tubuh mengatur tekanan darah, dan warisan dari orang tua dapat meningkatkan kecenderungan terhadap penyakit ini.
  • Usia: Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung menjadi lebih kaku dan kurang elastis, yang dapat meningkatkan tekanan darah. Hipertensi lebih sering terjadi pada orang berusia di atas 45 tahun, meskipun kini banyak orang muda juga mengalami hipertensi.
  • Jenis Kelamin: Pria cenderung lebih rentan terhadap hipertensi pada usia yang lebih muda, sementara pada wanita, risiko hipertensi meningkat setelah menopause. Ini mungkin terkait dengan perubahan hormonal yang terjadi selama menopause.
  • Obesitas dan Kelebihan Berat Badan: Kelebihan berat badan meningkatkan beban kerja jantung dan pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan tekanan darah. Lemak tubuh yang berlebih juga dapat mempengaruhi keseimbangan hormon, yang dapat memengaruhi pengaturan tekanan darah.
  • Merokok: Merokok menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, merokok juga merusak dinding pembuluh darah sehingga membuatnya lebih rentan terhadap kerusakan dan pengerasan.

Dampak Buruk Hipertensi

Jika tidak diobati, hipertensi bisa menyebabkan masalah serius. Berikut beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh hipertensi:

  • Penyakit Jantung: Hipertensi membuat jantung bekerja lebih keras, yang dapat menyebabkan pembesaran jantung. Komplikasi yang paling parah dari kondisi ini bisa berujung pada serangan jantung hingga kematian.
  • Aneurisma: Aneurisma adalah pembengkakan pembuluh darah akibat tekanan darah tinggi yang berlangsung terus-menerus. Pada awalnya, pasien seringkali tidak merasakan gejala, tetapi lama kelamaan gejalanya bisa memberat.
  • Stroke: Tekanan darah yang tinggi meningkatkan risiko rusaknya pembuluh darah, yang bisa berujung pada stroke.
  • Gagal Ginjal: Ginjal berfungsi menjaga keseimbangan cairan tubuh serta menyaring limbah dan racun dari metabolisme. Hipertensi yang tidak terkontrol dapat merusak fungsi ginjal secara bertahap dan akhirnya menyebabkan kerusakan yang lebih parah.

Cara Mengatasi Hipertensi

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, hipertensi dapat menyebabkan masalah serius jika tidak ditangani dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang komprehensif untuk menurunkan tekanan darah ke tingkat yang normal. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi hipertensi:

  • Pemeriksaan Rutin: Sangat penting untuk melakukan pemeriksaan rutin, terutama bagi orang yang berisiko tinggi. Pemeriksaan ini bisa dilakukan di puskesmas atau dengan menggunakan alat pengukur tekanan darah digital. Dengan pemeriksaan rutin, hipertensi dapat dideteksi lebih dini sehingga bisa segera ditangani.
  • Perubahan Pola Makan: Konsumsilah makanan seimbang yang mengandung sayuran, kacang-kacangan, buah segar, dan batasi konsumsi garam.
  • Olahraga Teratur: Aktivitas fisik seperti jalan kaki, bersepeda, lari, dan berenang baik untuk mengontrol tekanan darah. Lakukan olahraga setidaknya 30 menit sehari.
  • Berhenti Merokok: Salah satu faktor risiko hipertensi adalah merokok, karena dapat merusak dan mempersempit pembuluh darah. Berhenti merokok dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung.
  • Menurunkan Berat Badan dan Menjaga Berat Badan Ideal: Penurunan berat badan dapat menurunkan tekanan darah secara signifikan. Penting untuk menjaga Indeks Massa Tubuh (IMT).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun