Karawang, 29 Agustus 2024 -- Ratusan masyarakat Sukaluyu, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, turun ke jalan dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing West Java. Aksi ini digerakkan untuk memperjuangkan hak-hak pengusaha lokal yang merasa hak mereka semakin tergerus oleh pengusaha non-lokal yang mendominasi kegiatan usaha di daerah tersebut.
Dalam aksi tersebut, organisasi Brigez DPC Telukjambe Timur turut serta sebagai bentuk solidaritas dan dukungan terhadap masyarakat lokal. Brigez yang dikenal sebagai organisasi yang aktif dalam kegiatan sosial di daerah tersebut, kali ini menunjukkan peran aktifnya dalam membela kepentingan pengusaha lokal.
"Kami hadir di sini untuk mendukung saudara-saudara kami, para pengusaha lokal, yang merasa hak-haknya terabaikan oleh keberadaan pengusaha dari luar daerah. Kami ingin menegaskan bahwa kesejahteraan dan keadilan bagi pengusaha lokal harus menjadi prioritas." ujar ketua Brigez DPC Teluk Jambe Timur, H. Wawan Hermawan.
Brigez juga menghadirkan perwakilan dari beberapa DPC lain yang tersebar di wilayah sekitar, termasuk perwakilan dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Brigez. Kehadiran perwakilan dari berbagai DPC dan LBH ini menunjukkan keseriusan organisasi dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat dan pengusaha lokal.
Perwakilan dari LBH Brigez yaitu Al Yusuf Zikri menegaskan bahwa mereka siap mendampingi para pengusaha lokal jika terjadi sengketa hukum terkait hak-hak usaha mereka. Dalam wawancaranya, perwakilan LBH menyatakan bahwa mereka telah menyiapkan tim hukum untuk membantu jika proses hukum diperlukan.
"Kehadiran kami di sini, bersama dengan rekan-rekan dari DPC lain dan LBH Brigez, adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk memperjuangkan keadilan bagi pengusaha lokal. Kami tidak hanya mendukung secara moral, tetapi juga siap memberikan bantuan hukum jika diperlukan" ujarnya.
Aksi ini berjalan damai namun penuh semangat. Massa aksi yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat, termasuk pengusaha lokal, menyuarakan tuntutan agar pihak perusahaan dan pemerintah setempat lebih memperhatikan dan memberi ruang bagi pengusaha lokal untuk bersaing secara adil. Selain itu, mereka juga meminta agar regulasi yang mengatur keterlibatan pengusaha lokal dalam proyek-proyek di daerah lebih ditegakkan.
Demonstrasi ini menjadi bentuk perlawanan dari masyarakat Sukaluyu terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan. Menurut mereka, banyak pengusaha lokal yang terpinggirkan akibat kebijakan yang dianggap lebih menguntungkan pengusaha dari luar daerah. Hal ini dinilai tidak hanya merugikan pengusaha lokal, tetapi juga berdampak pada perekonomian masyarakat secara keseluruhan.