Mohon tunggu...
Muhammad Faham Sangundo
Muhammad Faham Sangundo Mohon Tunggu... -

Dokter yang bertugas di RSKB An Nur Yogyakarta. Alumni FKIK Universitas Muhammadiyah Yogyakarta angkatan 2004. Tertarik dengan segala hal yang berhubungan dengan Islam, Sejarah, Nefrologi dan Urologi. Memberanikan diri untuk membuat akun kompasiana sebagai upaya memenuhi cita-cita saat SD, yaitu menjadi Penulis :)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kok Mudah Jenuh Ya?

25 Februari 2016   10:05 Diperbarui: 25 Februari 2016   10:09 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pernahkah teman-teman merasakan jenuh dalam pekerjaan? Jenuh bukan karena lama tidak libur / refreshing, bahkan jenuh itu hadir begitu saja setelah beberapa saat kita menjalani liburan. Mengapa kejenuhan begitu cepat datang?

Rasa jenuh, bosan, malas dan teman-temannya adalah respon alami yang dapat muncul pada setiap orang. Respon ini akan muncul manakala otak / pikiran kita bertemu dengan keadaan yang tidak menyenangkan dan penuh tekanan. Pada kondisi yang demikian tubuh akan kekurangan hormon endorphine yang menghadirkan suasana hati penuh kegembiraan dan antusiasme, sebaliknya tubuh akan dipenuhi oleh hormon kortisol yang berhubungan dengan perasaan negatif yang tentu tidak menyenangkan.

Sebenarnya suatu keadaan apapun itu dapat ditangkap sebagai peristiwa yang menyenangkan atau tidak tergantung persepsi yang dibangun oleh diri kita. Mudahnya, shopping alias belanja pada sebagian wanita akan dipersepsikan sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan, namun sebaliknya bagi sebagian pria akan dipersepsikan sebagai aktifitas yang melelahkan, menghabiskan waktu dan dompet. Haha..

Karena itulah setiap orang mempunyai hobi yang berbeda. Hobi ini ditentukan berdasarkan aktifitas yang dipersepsikan sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Kegiatan yang akan merangsang pengeluaran endorphine. Maka bisa kita pahami, orang yang sedang melakukan hobinya dapat menghabiskan waktu berjam-jam tanpa merasa lelah.!

Perlu dipahami, bahwa persepsi itu dipengaruhi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal melekat pada keadaan (obyek) yang sedang terjadi, seperti urgensi atau kepentingannya, keunikan dan stereotipe yang melekat. Sementara itu faktor internal ada pada diri kita seperti pengetahuan, pengalaman, emosi, minat, kebutuhan dan harapan.

Faktor eksternal seakan telah terjadi begitu saja, ia hadir demikian rupa membersamai keadaan yang kita hadapi. Sulit bagi kita untuk mengubahnya sesuai keinginan. Namun, faktor internal benar-benar ada dalam diri kita dan lebih mungkin untuk dikendalikan.

Praktisnya, kita bisa mengubah rutinitas pekerjaan menjadi sesuatu yang menyenangkan manakala kita me-reset pengetahuan kita bahwa pekerjaan di kantor adalah ladang amal yang luas terhampar. Bagaimana banyaknya kebaikan yang dapat kita lakukan di kantor. Kita hadir tepat waktu, mengerjakan tugas dengan cekatan dan rapih, bersikap ramah dengan rekan kerja, mencari nafkah untuk keluarga, de.el.el.. semuanya adalah kebaikan yang akan berlipat ganda di sisi Tuhan. Bila kita berhasil melakukan 'reset' tersebut, tentu rutinitas pekerjaan yang awalnya dipersepsikan sebagai sesuatu yang membosankan dan stressful, akan berubah menjadi kegiatan yang berharga dan menyenangkan.!

Dan persepsi menyenangkan ini secara langsung akan menghadirkan perasaan bahagia dalam menjalaninya. Tentu produktifitas kita pun akan meningkat.

Jadi, kalau saat ini kita masih mengalami kejenuhan yang terlalu sering datang. Ada baiknya kita mengubah persepsi mengenai pekerjaan kita dengan mengubah faktor-faktor internal yang mempengaruhinya.

Bagaimana menurut anda.? :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun