Mohon tunggu...
Faesa Raud Atfal
Faesa Raud Atfal Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

mahasiswa program studi sosiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Wujud Nyata Pengabdian Mahasiswa KKN 308 UNEJ dalam Membangun Desa Tarum Melalui Sederet Program Kerja Pilihan

5 September 2022   14:27 Diperbarui: 5 September 2022   14:32 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Kuliah Kerja Nyata menjadi salah satu wujud konkret pengabdian mahasiswa kepada masyarakat dengan harapan dapat membangun dan mengembangkan potensi yang dimiliki desa. Hal ini pun dilakukan oleh mahasiswa Universitas Jember dalam program KKN UMD (Kuliah Kerja Nyata Universitas Membangun Desa) kelompok 308 di Desa Tarum, Kecamatan Prajekan, Kabupaten Bondowoso. Sebagaimana tujuan dari dilakukannya KKN ini yakni untuk membangun desa, maka diperlukan observasi agar dapat mengetahui dan menggali potensi yang dimiliki desa. 

Kemudian berdasarkan hasil observasi tersebut diperoleh potensi yang dapat dikembangkan ialah berupa pembudidayaan ikan lele, dikarenakan hampir di setiap titik lokasi desa terdapat tambak ikan lele buatan maupun alami. Potensi tersebut juga didukung dengan adanya kondisi alam desa yang baik untuk perkembangbiakan ikan lele. Di samping itu, ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang relatif mudah dalam proses pembudidayaannya dan banyak digemari oleh masyarakat. Akan tetapi, dalam proses pembudidayaan ikan lele yang dilakukan oleh masyrakat Desa Tarum ini masih kurang mendapatkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, program kerja yang dijalankan oleh kelompok 308 berkaitan dengan potensi yang dimiliki desa, yakni dengan melaksanakan penyuluhan untuk masyarakat Desa Tarum, khususnya anggota Karang Taruna sebagai pengelola pembudidayaan ikan lele dan ibu-ibu PKK sebagai tim produksi produk olahan ikan lele. Penyuluhan yang diadakan ini membahas tentang proses pembudidayaan ikan lele, mulai dari teknik budidaya, pembenihan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit, proses panen, hingga pemanfaatan ikan lele menjadi produk yang bernilai jual tinggi. 

Hasil budidaya ikan lele yang biasanya dipasarkan oleh warga hanya dalam bentuk ikan mentah ini dirasa kurang mendapatkan profit yang tinggi. Oleh karena itu, guna menaikkan revenue dari pembudidayaan ikan lele ini, diperlukan inovasi agar dapat meningkatkan value ikan lele dengan membuat produk olahan ikan lele. Produk olahan ikan lele yang diinisiasi oleh kelompok KKN 308 ini yaitu berupa nugget ikan lele dan kerupuk tulang ikan lele. Pemilihan nugget sebagai bentuk olahan dari ikan lele didasarkan pada rasa yang masih jarang ditemukan karena terbuat dari daging ikan lele. Selain itu, pembuatan nugget lele juga mudah dilakukan serta penyimpanan yang tahan lama karena didistribusikan dalam bentuk frozen food. Produk inovasi kelompok KKN 308 UNEJ lainnya ialah kerupuk yang terbuat dari kepala dan tulang ikan lele. Pengolahan kepala dan tulang ikan lele dilakukan untuk memanfaatkan limbah sisa pembuatan nugget lele. Pembuatan kedua produk ini diharapkan dapat membantu warga Tarum dan masyarakat sekitar dalam meningkatkan ketahanan pangan. 

Kemudian setelah membantu masyarakat dalam menemukan inovasi produk nugget dan kerupuk ikan lele ini, tentunya agar produk lebih menarik dan bernilai daya jual, maka diperlukan branding produk dengan melakukan labeling dan pemilihan jenis packaging yang cocok untuk kedua produk tersebut. Program kerja yang berkaitan dengan hal ini ialah dengan memberikan pelatihan proses packing dan labeling produk. Selain itu, diperlukan juga strategi pemasaran agar banyak orang yang tertarik untuk membeli produk nugget dan kerupuk ikan lele hasil produksi warga Desa Tarum ini. Upaya yang dilakukan oleh kelompok KKN 308 untuk membantu proses penjualan produk-produk tersebut yaitu dengan membuat rancangan kegiatan untuk branding dan marketing produk. 

Di samping itu juga, Kelompok KKN 308 UNEJ juga melakukan pembaharuan website desa. Mahasiswa KKN 308 UNEJ memberikan pemahaman dan pendampingan langsung kepada operator desa. Website desa hasil pembaharuan akan diproyeksikan untuk digunakan oleh desa dan sebagai identitas Desa Tarum. Website Desa Tarum saat ini berisi penjelasan mengenai kondisi desa yang memiliki 6 dusun, kondisi ekonomi warga, demografi, sosial dan budaya, sehingga para pengunjung dari luar dapatmelihat kondisi desa untuk mempermudah mereka mengenali Desa Tarum. Kemudian nantinya website ini juga dapat dipergunakan sebagai sarana atau media dalam mempromosikan potensi Desa Tarum, seperti misalnya website ini dapat dipergunakan untuk mempromosikan produk buatan masyarakat Desa Tarum, selain dipromosikan melalui media sosial.

Dalam merealisasikan usaha yang akan dibuat, kelompok KKN 308 UNEJ juga melakukan restrukturisasi BUMDes. Aktivasi BUMDes ini juga merupakan salah satu hal yang menjadi perhatian khusus mahasiswa KKN 308 Universitas Jember untuk dilaksanakan, mengingat peran penting BUMDes menjadi salah satu faktor utama untuk memberikan sumbangsih yang lebih terhadap masyarakat desa Tarum dan penguatan ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat berupa pengolahan ikan lele yang kaya akan protein dan mengandung gizi tinggi yang sangat baik untuk pencegahan stunting di desa Tarum. 

dokpri
dokpri

Sederet program kerja yang telah dilaksanakan oleh kelompok KKN 308 UNEJ ini memang tidak terlepas dari kekurangan. Dengan demikian, sekiranya dengan upaya yang telah dilakukan ini diharapkan dapat dikembangkan dan dilakukan perbaikan maupun penyempurnaan oleh mahasiswa KKN pada periode selanjutnya di Desa Tarum. Beberapa saran yang dianjurkan untuk dilakukan kedepannya meliputi hal yang sangat krusial dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berwirausaha atau melakukan pengolahan bahan baku potensial menjadi sebuah produk agar dapat meningkatkan nilai ekonomis bahan baku tersebut. Kemudian juga, mahasiswa KKN sebagai inisiator dari program kerja tersebut perlu melakukan pendampingan terhadap masyarakat agar dapat memantau jalannya usaha. Tidak hanya itu, selain melakukan pendampingan juga diperlukan melakukan evaluasi terhadap apa yang sudah dilakukan dan dihasilkan masyarakat dalam usaha tersebut. Saran terakhir yang tak kalah krusial pula yakni berkaitan dengan upaya memaksimalkan program kerja yang sedang berjalan sebelum membuat program kerja baru, sehingga seluruh program kerja dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun