Halo para sobat pembaca kompasiana, pada kesempatan kali ini saya akan membahas dan menjelaskan mengenai globalisasi. Sobat pembaca pasti pernah mendengar globalisasi, dong?
Jadi, globalisasi merupakan proses mendunianya suatu hal sehingga batas antara negara menjadi hilang. Tentunya, hal ini dilandaskan oleh beberapa faktor, seperti perkembangan teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, dan sebagainya. Yang kemudian memiliki pengaruh pada perubahan berbagai macam aspek kehidupan bermasyarakat. Selain daripada itu, terdapat beberapa dampak positif globalisasi yang adalah sebagai berikut. Globalisasi mengangkat nilai-nilai universal, seperti isu kesetaraan, kemanusiaan, demokrasi, dan sejenisnya. Kemudian, globalisasi memungkinkan saling mengenal perbedaan budaya, agama, aturan, dari berbagai budaya masyarakat. Ini dapat terjadi dikarenakan pertukaran informasi dan pengetahuan yang sangat cepat, serta komunikasi yang sangat mudah. Â
Setelah pengertian dan dampak dari globalisasi, terdapat beberapa hal yang bisa mempercepat terjadinya globalisasi. Salah satunya adalah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Kemudahan dalam mengakses informasi membuat masyarakat dunia dapat bertukar budaya dan ideologi sehingga memungkinkan terjadinya internalisasi. Selain itu, kerja sama internasional, salah satu contohnya di bidang ekonomi, yaitu mendorong terjadinya proses yang mendunia ini. Produk-produk asing mudah untuk memasuki pasar nasional, warga negara Indonesia juga dapat memiliki smartphone terbaru keluaran dari beberapa negara ternama seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan semacamnya.
Perkembangan sistem transportasi saat ini pun memudahkan orang untuk berjalan-jalan hingga berpindah ke negara lain. Ketika berada di luar negeri, kita mempelajari kebiasaan orang-orang di negara tersebut dan informasi yang kita dapatkan bisa kita sebarkan ketika pulang nanti. Dan yang terpenting, globalisasi bisa terjadi jika negara tersebut memang memiliki keinginan untuk berkembang. Pemerintah negara tersebut akan membuka kesempatan kerja sama dengan berbagai pihak, menyambut turis-turis asing yang datang berwisata, dan mengirimkan pelajar-pelajarnya untuk melanjutkan studi di negeri lain lewat beasiswa.
Perkembangan teknologi saat ini sudah sangat berkembang pesat. Teknologi pada bagian ini yaitu komputer, faksimili, televisi, radio, ponsel atau telepon genggam, dan internet. Itu semua mengalami perkembangan sesuai kebutuhan jaman. Dengan keberadaan media-media tersebut, dunia seakan ada digenggaman tangan, karena globalisasi masuk hingga ke ruang privat. Kemudahan serta kecanggihan yang ditawarkan merupakan proses sejarah yang terjadi sebagai ujian akan ketangguhan untuk terus berjuang seiring perkembangan pemenuhan kebutuhan manusia. Komputer yang awalnya, dibuat sebagai alat hitung canggih, serta ponsel atau telepon genggam merupakan pengembangan dari HT saat Perang Dunia.
Setiap ada dampak positif, tentunya akan ada dampak negatif yang sama halnya dengan globalisasi, berikut beberapa dampak negatif dari globalisasi. Bangsa Indonesia akan dipenuhi oleh barang-barang dari luar negeri. Hal ini dikarenakan dengan adanya perdagangan bebas saat ini, yang bisa menimbulkan terdesaknya barang lokal terutama barang tradisional, karena kalah bersaing dengan barang-barang yang berasal dari luar negeri.
Penguasaan modal oleh asing ini pun tidak luput juga dari dampak negatif globalisasi, karena cepat atau lambat perekonomian negara Indonesia, akan dikuasai oleh pihak asing, seiring dengan mudahnya orang asing menanamkan modalnya di negara Indonesia. Kemudian, sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin berkurang jumlahnya, koperasi akan sulit berkembang, serta penyerapan tenaga kerja dengan pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga, membuat angka pengangguran dan kemiskinan sulit dikendalikan. Apabila hal-hal yang disebutkan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam waktu singkat pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil.
Dalam konteks budaya, globalisasi membawa budaya produk luar seperti minuman beralkohol. Jika hal ini tidak diawasi dan difiltrasi dengan baik, budaya ini dapat merusak generasi penerus bangsa yaitu para remaja dan anak dibawah umur yang mudah terpengaruh oleh suatu hal. Budaya mengkonsumsi minuman beralkohol semakin merajalela hingga saat ini. Selain karena dianggap 'keren' oleh orang lain, minuman ini juga dianggap dapat membuat mereka terasa relax dan bisa sebagai pelarian dari menghadapi stress. Â Padahal, budaya ini sangatlah menguras uang, sehingga dapat mengganggu kondisi finansial para remaja. Mengonsumsi minuman beralkohol juga sangat berbahaya bagi ginjal dan sistem pencernaan manusia, sehingga pemabuk sangat rentan terkena penyakit di organ-organ tersebut.
Sebagai warga negara yang mencintai bangsanya, kita harus dapat menyikapi berbagai dampak-dampak yang ditimbulkan oleh globalisasi, terutama dampak negatif. Berikut adalah beberapa cara untuk menyikapi globalisasi. Kita harus dapat menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke negara Indonesia, Â yang sesuai budayanya dengan kepribadian bangsa. Hal ini harus dapat dilakukan karena jika kita tidak bisa menyaring budaya-budaya asing yang masuk ke dalam negara Indonesia, budaya yang ada dalam negeri Indonesia akan tergusur dengan sangat mudah oleh budaya-budaya asing yang masuk ke dalam negeri kita.
Kemudian, mencintai atau membeli produk dalam negeri Indonesia. Ini merupakan tindakan sederhana, namun bisa mencerminkan kecintaan kita terhadap produk yang diproduksi dalam negeri atau produk lokal yang kualitasnya saat ini sudah bisa menyaingi kualitas produk luar negeri. Setelah itu, Indonesia meningkatkan produksi dalam negeri. Hal ini dilakukan agar dapat bersaing dengan produksi negara-negara maju. Kemudian, berusaha semakismal mungkin untuk mengikuti perkembangan IPTEK agar tidak tertinggal dengan negara-negara tetangganya bahkan negara-negara yang ada didunia. Tidak hanya mengenai budaya dan produk dalam negeri saja, menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik -- baiknya pun merupakan salah satu dari menghadapi globalisasi saat ini. Hal ini meyakinkan kita bahwa bangsa Indonesia bisa dan mampu menghadapi pergerakan globalisasi.Â
Pada saat sekarang, dimana keadaan Indonesia yang mengalami krisis kepribadian para remaja seharusnya bisa dijadikan persatuan dan kesatuan bangsa karena masih banyak pelajar hingga saat ini tidak mempelajari dengan sungguh-sungguh mengenai sejarah Indonesia terdahulu. Bukan berarti sejarah dulu di adopsi secara menyeluruh. Tetapi harus disortir karena tidak semua sejarah itu benar untuk di ikuti. Lebih baiknya, para remaja saat ini harus membuat sejarah yang lebih baik daripada yang dahulu. Sejarah dahulu dijadikan sebagai bahan referensi untuk memperjelas jalan dan acuan melangkah ke depan dengan membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak pantas.