Mohon tunggu...
Hening Mangesti
Hening Mangesti Mohon Tunggu... Lainnya - Ning04_

Anak manusia yang suka senyum dan ketawa👣

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Riuh Hujan

17 Januari 2024   17:21 Diperbarui: 17 Januari 2024   19:33 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest/_pecarneiro

Paripurna mesra terasa
Bulir gerimis menggigit manis
Hanyut mengalir menghanyutkan kenang
Rindu menggaung meminta perayaan

Petrikor menusuk-nusuk kalbu
Ramai pasukan air menyerbu
Berisik risau menggenggam semu
Aku memandang bayang bayanganmu

Menengadah tangan menimang hujan
Menyeka bulir yang mampir di pakaian
Gemuruh petir bersorak-sorai menyerang
Buas menerkam, hujan mulai meredam

Hujan hampir tutup usia
Dan asmaraloka kita tinggal nama saja
Ringkih tertatih aku lupa
Kenang kita terlalu sulit dimakan masa

(^)

Pekalongan, 17 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun