Mohon tunggu...
Politik

Dikaitkan dengan Ahok, PAN Masih Pertimbangkan Beberapa Nama

7 April 2016   18:11 Diperbarui: 7 April 2016   18:41 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jakarta selalu menjadi daya tarik baik wisatawan lokal maupun interlokal. Jakarta yang menyimpan banyak sejarah dari jaman Fatahillah sampai Presiden Jokowi yang pernah duduk jadi gubernur kota metropolitan ini, selalu mempertontonkan drama menarik entah dari pemberitaan, kejadian aneh, kecelakaan, bahkan dunia hiburan.

[caption caption="sumber foto : web Eddy Soeparno"][/caption]Satu hal yang patut disimak adalah jelang Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Jika diibaratkan Pemilihan Presiden adalah Piala Dunia Sepak Bola, sedangkan Pilgub DKI adalah Piala Eropa Sepak Bola yang banyak disaksikan para penggemar sepak bola.

Satu hal yang menarik jelang Pilgub DKI ini adalah sosok Basuk Tjahaja Purnama atau yang biasa dipanggil Ahok. Mantan Bupati Belitung Timur ini menjadi calon independen yang tengah mengumpulkan 1 juta KTP dukungan dari masyarakat Jakarta. Namun, Ahok yang “naik jabatan” jadi Gubuernur Jakarta limpahan dari Jokowi ini tidak meleggang sendirian, ada beberapa lawan potensial yang siap menjadi pesaingnya dalam menuju kursi DKI 1. Sebut saja Yusril Ihza Mahendra, Adhyaksa Dault, Ahmad Dhani, Sandiaga Uno, Haji Lulung, Muhammad Idris, dan wakil Gubernur Djarot Saiful. Mereka adalah nama-nama yang disebut siap bertarung dengan calon petahana tersebut.

Pilkada tanpa partai politik bisa dikatakan bagaikan sayur tanpa garam. Oleh karena itu, partai politik lambat laun pasti akan menentukan pilihannya seperti yang terjadi pada Partai Hanura dan NasDem yang sudah mendeklarasikan dirinya mendukung Ahok. Lalu bagaimana dengan PDIP sebagai partai yang memiliki kursi paling banyak di DPR RI? Apakah akan “mengirim” Djarot Saiful yang pernah menjadi Ketua DPD PDIP Jakarta?

Lalu bagaimana Gerindra, PPP, PKB, Golkar, PAN, PKS, dan lainnya? Memang dari sederetan partai elite tersebut belum menentukan pilihan. Kita sebut saja PAN, melalui Sekjen Eddy Soeparno mengaku masih terus memantau perkembangan para kandidat calon. Dilansir kompas.com, di internal PAN mereka memiliki tim pilkada yang bertugas menyurvey tingkat elektabilitas calon yang akan didukung. Selain itu, PAN juga mau calon yang didukungnya memiliki intergeritas tinggi dalam memegang amanah rakyat dan sejalan dengan visi-misi PAN.

Eddy mengatakan, pihaknya masih mempertimbangkan sejumlah nama yang dianggap bisa memegang amanah, diantaranya ada Ahok, Yusril, dan Adhyaksa. Meskipun belum menentukan pilihan Eddy menegaskan partainya ingin mengedepankan kader partai yang maju dalam Pilgub DKI karena kader PAN jug tidak kalah baik dengan calon lain. Sebut saja Wali Kota Bogor Bima Arya, pemuda berusia 43 tahun ini adalah salah satu kader muda PAN terbaik yang sukses membangun Bogor.

Selain itu ada Bupati Bojonegoro Suyoto, yang dianggap sebagai “the next Jokowi”. Mungkin masih banyak yang belum mendengar sepak terjang pria yang akrab disapa Kang Yoto ini, berlatar belakang dosen, kiprah Kang Yoto. Keberhasilannya mempimpin di periode pertama membuat sebagian besar masyarakat Bojonegoro kembali memilihnya pada 2012 lalu. Ia pun kembali menjadi Bupati Bojonegoro untuk periode kedua kalinya, 2013-2018.

Dikutip dari berbagai sumber, Suyoto pernah menjadi dosen dan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik. Di Pilkada 2012, Suyoto berpasangan dengan Setya Hartono. Pasangan yang dikenal dengan duet ToTo ini menggungguli empat pasangan lainnya. Dengan meraih perolehan suara sebanyak 320.536 (44,34%), pasangan ToTo akhirnya dilantik pada 12 Maret 2013.

Dalam memimpin Bojonegoro, Suyoto dianggap berhasil mengubah wajah daerah tersebut. Pengubahan yang awalnya Bojonegoro merupakan daerah miskin menjadi salah satu daerah yang berkembang pesat di Jawa Timur dalam mengurangi angka kemiskinan.

Berbagai terobosan dilakukan Suyoto yang salah satunya keunikannya dalam berkomunikasi dengan masyarakatnya. Dia selalu fleksibel dan mengupayakan kemudahan komunikasi dengan masyarakat.

Terobosan lain yang dilakukan Suyoto adalah penerapan persuasif keterlibatan masyarakat dalam mengelola dan mengantisipasi bencana. Diketahui sebagian wilayah kecamatan di Bojonegoro merupakan rawan bencana seperti banjir. Selain itu, dia juga dinilai berhasil membangun Bojonegoro sebagai kabupaten yang ramah dan peduli terhadap perlindungan  hak asasi manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun