Mohon tunggu...
Fadli Ozhy
Fadli Ozhy Mohon Tunggu... -

bagi info dan solusi di kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Elektabilitas Pria dan Wanita di Musim Pelakor

4 Maret 2018   08:13 Diperbarui: 4 Maret 2018   08:48 385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pelakor mungkin kalian tidak asing lagi dengan sebutan ini, yaitu sebutan bagi wanita atau pria yang merebut suami atau istri orang lain, dari informasi dari media media yang ada di indonesia entah itu media massa atau media sosial,akan banyak dibahas dan sering menjadi viral.

Maraknya pelakor membuat elektabilitas pria kini semakin tinggi, kenapa demikian, hal tersebut terjadi karena kebanyakan pelakor lebih di identikan dengan wanita yang kita tahu wanita tidak bisa jauh dari figur seorang suami yang menjadi kepala keluarga dan sumber penghasilan atau nafkah keluarga.

Maraknya pelakor membuat seorang wanita yang sudah berkeluarga menjadi lebih sensitif kepada wanita lain baik itu orang jauh maupun orang terdekat mereka sendiri seperti sahabat, adanya vidio viral seorang pelakor yang direkam oleh seorang ibu rumah tangga yang direbut suaminya seperti vidio ibu dendy yang suaminya orang kaya, menambah buruk citra dari seorang wanita, bagaimana tidak.. wanita yang biasanya kita tahu hubungan antara sesama wanita sangat baik tercoreng dengan vidio ibu dendy yang tega memperlakukan seorang wanita dikalayak orang banyak. Posisi ini membuat pria sangat dieluh eluhkan seorang wanita, padahal kita tahu ada juga pelakor seorang pria tapi memang intensitasnya tidak banyak seperti wanita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun