Mohon tunggu...
Fadly Irfansyah
Fadly Irfansyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - profesi saya sebagai mahasiswa ilmu sosial dan ilmuu politik universitas muhammadiyah jakarta

topik konten favorite saya ialah yang membahas tentang bagamana cara berkomunikasi yang baik dengan lawan bicaranya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Waspada Pneumonia pada Anak Akibat Polusi Udara

9 Juli 2023   16:46 Diperbarui: 11 Juli 2023   14:01 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Permasalahan kualitas udara yang buruk, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, telah mengundang keprihatinan serius mengenai kesehatan masyarakat. Salah satu dampak yang signifikan adalah peningkatan risiko penyakit pneumonia, terutama pada anak-anak di bawah usia lima tahun. 

Dalam beberapa tahun terakhir, kualitas udara di Indonesia, terutama di kota-kota besar, telah mencapai tingkat yang sangat buruk. Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/AQI) telah menunjukkan bahwa beberapa kota besar di Indonesia mengalami kualitas udara yang tidak sehat, dengan Jakarta menjadi salah satu contohnya. Polusi udara yang tinggi memicu risiko penyakit serius, termasuk pneumonia, yang dapat memiliki dampak yang fatal pada anak-anak, terutama pada balita.

lobi dan negosiasi

kelompok-kelompok yang peduli terhadap kesehatan anak-anak dan dampak polusi udara dapat menggunakan lobi sebagai alat untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan menekan pemerintah untuk mengambil tindakan konkret.

Pemerintah, industri, dan masyarakat sipil harus bekerja sama untuk menetapkan standar yang lebih ketat terkait emisi polutan dan perlindungan udara. Negosiasi yang berhasil akan memastikan kepentingan semua pihak dipertimbangkan dan solusi yang optimal ditemukan.

Pemerintah perlu berperan sebagai pemimpin dalam menyusun kebijakan yang membatasi emisi polusi udara dari industri dan transportasi. Industri harus memprioritaskan teknologi bersih dan ramah lingkungan untuk mengurangi jejak karbon mereka. Sementara itu, masyarakat perlu diberdayakan melalui pendidikan dan kesadaran yang lebih baik tentang bahaya polusi udara dan tindakan individu yang dapat dilakukan untuk melindungi diri mereka dan anak-anak mereka.

kesimpulan

Peningkatan kesadaran akan dampak buruk polusi udara terhadap kesehatan anak-anak telah mendorong perluasan lobi dan negosiasi dalam upaya melindungi generasi mendatang. Melalui lobi yang efektif dan negosiasi yang berkelanjutan, perubahan kebijakan dan praktik dapat diwujudkan. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci untuk mencapai hasil yang signifikan dalam mengurangi polusi udara dan menjaga kesehatan anak-anak. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi yang akan datang.

https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6786384/waspada-pneumonia-pada-anak-akibat-polusi-udara

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun