Ya, ketika di abad 20 Allah memperkenalkan kepada kita teknologi internet yang kemudian digunakan secara masif oleh penduduk bumi di abad 21, kita bisa melihat abad 21 ini sebagai masa di mana manusia mengakses dan terhubung melalui 2 jaringan global.
Pembahasan terperinci saya mengenai 2 jaringan global yang diakses manusia, bisa dibaca di artikel ini: Lauh Mahfuzh dan Internet, Dua Jaringan Global yang Diakses Manusia.Â
Dalam artikel ini saya juga membahas konsep Noosphere yang disampaikan Pierre Teilhard de Chardin. Menurut Teilhard, noosfer adalah  selubung  pemikiran yang melingkupi bumi yang muncul melalui dan didasari oleh interaksi pikiran manusia. Interaksi itu kemudian membentuk pikiran global (planetisasi pikiran).
Memahami Lauh Mahfuz menggunakan metode Onomastik
Onomastik adalah ilmu yang mempelajari asal-usul dan arti nama.Â
Untuk mengetahui "makna tertentu" yang ada di balik nama 'Lauh Mahfuz', onomastik adalah salah satu metode yang dapat dipertimbangkan. Dalam banyak kesempatan metode ini telah saya gunakan dan terbukti dapat membuka rahasia yang ada di balik nama-nama tertentu. Seperti yang saya bahas dalam artikel ini:Â Geoglyph bentuk Kuda Seluas 160 Hektar di Luwu Timur.
Cara kerja metode onomastik yang saya gunakan adalah: menerjemahkan nama tertentu dengan memecahnya menjadi susunan huruf dalam aksara hanzi kemudian menginterpretasikan arti dari setiap huruf hanzi yang muncul.
Untuk nama MAHFUZ, aksara yang didapatkan adalah: MAÂ (pinyin: Ma) - HÂ (pinyin: huang) - FUÂ (pinyin: fu) - Z (pinyin: zi). Jadi, dari nama Mahfuz kita menemukan frase "Ma huang Fuzi" yang artinya: Ephedra Aconite (Ma huang= Ephedra; Fuzi= aconite).
Lalu apa arti dari "Ephedra Aconite" ini?
Ephedra adalah tanaman yang memiliki  efek atau khasiat yang mirip dengan amfetamin karena keduanya memiliki struktur kimia yang serupa. Bahasa awam amfetamin adalah sabu. Sementara itu, Aconite mengandung zat halusinogen, Seperti Ganja dan LSD.
Makna rahasia di balik nama 'Mahfuz' ini seperti ingin mengatakan bahwa untuk mengakses 'Lauh Mahfuz' dibutuhkan penggunaan kombinasi zat amfetamin dan zat halusinogen.Â
Apakah ini berlebihan, ekstrim atau menyesatkan? silakan para pembaca melihat ke dalam hati masing-masing. Ingat ya, ke hati! bukan ke pikiran! kalau ke pikiran kamu kemungkinan mendapat pandangan yang subjektif.... :)
Faktanya, metode ini sebenarnya sudah sejak ribuan tahun yang lalu telah digunakan para biksu dan orang suci untuk bisa trance dan mengakses alam spiritual. Para Sufi dan Ilmuwan Islam pada masa lalu juga menggunakan metode ini.