Kata 'MATI' dalam bahasa Cina bisa berarti: sepatu kuda/ kuku kuda ( Pinyin: MA = kuda; TI = kuku ).Â
Sepatu kuda sangat mirip bentuknya dengan huruf ke 24 atau "huruf terakhir" dalam aksara Yunani, yakni: Omega.Â
Makna filosofis yang muncul dari hal ini, yaitu: Â
'Mati' adalah saat di mana kita tiba pada "huruf terakhir" pencatatan sejarah hidup kita. Â
Yang menarik dari hal ini adalah; kita terlebih dahulu butuh mengkolaborasi aksara Cina dan Aksara Yunani untuk dapat memahami makna filosofi yang sangat mendalam yang tersimpan pada kata 'mati' dalam bahasa Indonesia.
Jadi adakah hubungan makna kata 'mati' ini dengan tanah berbentuk kuda di tepi sungai Ussu?
Seperti yang telah saya jelaskan dalam banyak postingan sebelumnya, tempat ini saya temukan setelah menerjemahkan nama Simapurusiang (seorang Raja kharismatik dalam silsilah Kedatuan Luwu).
Kata kunci yang muncul dari nama Simapurusiang adalah, sebagai berikut:
Yang kemudian saya maknai dalam bentuk kalimat: Menjadi pengurus - kuda - [di] tepi sungai - susu (anagram= ussu) - kematian atau kuburan - [yang] dirahasiakan/ disembunyikan.