Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kehadiran 168 - Dari Dunia Spiritual hingga Dunia Kuantum

10 Januari 2023   15:50 Diperbarui: 10 Januari 2023   15:55 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konstanta massa proton dan massa neutron (dokpri)

Angka 168 bisa dikatakan contoh penting - kalau bukan yang utama - keindahan ciptaan Allah dalam alam semesta ini. Angka 168 tidak hanya dapat kita temukan dalam wawasan spiritualistik (kebatinan) tapi juga hingga dalam dunia kuantum.

Para Fisikawan mungkin tidak tertarik mengamati dan mempertanyakan: mengapa pada tingkat partikel fundamental hanya ada 1 Higgs Boson, 6 Quarks, dan 8 Gluon yang berinteraksi. Ada juga 6 Lepton tapi, keluarga lepton tidak berinteraksi dengan Gluon.

Hanya keluarga Quarks saja di antara semua partikel fundamental yang berinteraksi dengan 4 gaya fundamental. Hanya Quark saja yang berinteraksi denga gaya kuat (strong forces) yang dimediasi Gluon. Dan ini yang menentukan jalan cerita formasi 1-6-8 dalam dunia kuantum.

Dalam bentuk sajak mungkin kisahnya seperti ini: Sang Satu (Higgs Boson) memberi arti (massa) kepada Sang Enam (Quark) - Sang Delapan (Gluon) lalu datang mengikat.

Yang menarik, setelah Gluon bekerja mengikat Quark dan menghadirkan Proton dan Neutron sebagai partikel inti atom, kita kembali menemukan angka 168 walaupun "tidak lagi utuh" pada nilai konstanta massa Proton dan massa Neutron.

Konstanta massa proton dan massa neutron (dokpri)
Konstanta massa proton dan massa neutron (dokpri)

Deretan angka pada konstanta massa Neutron misalnya, 1,675... bisa dikatakan sangat identik dengan 1-6-8. Dan tentu saja: 1,675 dibulatkan menjadi 1,68.

***

Demikianlah, 168 tidak saja tampak sebagai total durasi menit (waktu akhirat) seluruh kehidupan Adam dan anak cucunya di dunia tetapi, juga tampak pada elemen dasar yang menyusun alam semesta - yang berarti menyusun ruang-waktu itu sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun