Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Siapa Yajuj Majuj, Jawabnya Ada di QS. Al Kahfi 86-99

29 Maret 2022   19:12 Diperbarui: 29 Maret 2022   19:20 6468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Identifikasi posisi Zulkarnain berdiri ketika melihat matahari terbenam, dan arah perjalannya ke arah timur (dokpri)

Ayat 89: Kemudian dia menempuh suatu jalan (yang lain).

ayat 90: Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu,

Dalam ayat di atas, kalimat isyarat berada pada ayat 86 "dia melihatnya (matahari) terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam", dan ayat 90 "Hingga ketika dia sampai di tempat terbit matahari (sebelah timur) didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu"

Dalam terjemahan internasional bunyi  "tagrubu f 'ainin ami`atin" diterjemahkan menjadi "terbenam di badan air yang gelap," Sementara dalam terjemahan Indonesia (Departemen Agama) "terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam." Kedua bentuk terjemahan ini saya pikir sama saja. Bagaimanapun, ini adalah kalimat isyarat, yang setelah saya cermati, ada kemungkinan merujuk pada "laut hitam" (badan / mata air (ainin) = laut, lumpur gelap (ami`atin) = hitam). 

Jika dalam ayat 86 ini kita asumsikan bahwa di "laut hitam" Zulkarnain melihat matahari terbenam (di sebelah barat) maka, kita dapat mengidentifikasi bahwa bunyi ayat ini mengisyaratkan -- pada itu posisi Zulkarnain sedang berada di wilayah pesisir timur dari laut hitam.

Yang menarik, identifikasi awal ini didukung oleh bunyi ayat selanjutnya, yang mengabarkan bahwa Zulkarnain melanjutkan perjalanannya ke arah timur.

Jika pesisir timur laut hitam menjadi titik tolak perjalanan Zulkarnain selanjutnya ke arah timur, maka, dalam beberapa waktu kemudian dia memasuki wilayah Kazakhstan yang sebagian besar merupakan wilayah padang rumput yang terbuka sangat luas -- merupakan bagian dari stepa Eurasia yang membentang luas dari Rumania, Moldova melewati Ukraina, Rusia, Kazakhstan, Xinjiang, dan Mongolia menuju Manchuria.

Tampaknya, kondisi stepa yang terbuka tanpa ada pepohonan untuk berlindung dari matahari yang, diisyaratkan dalam ayat 90 dengan kalimat: ...didapatinya (matahari) bersinar di atas suatu kaum yang tidak Kami buatkan suatu pelindung bagi mereka dari (cahaya matahari) itu.

Identifikasi posisi Zulkarnain berdiri ketika melihat matahari terbenam, dan arah perjalannya ke arah timur (dokpri)
Identifikasi posisi Zulkarnain berdiri ketika melihat matahari terbenam, dan arah perjalannya ke arah timur (dokpri)

Identifikasi surat Al Kahfi ini bisa dikatakan mengkonfirmasi kebenaran pendapat penafsir-penafsir sebelumnya yang mengatakan bahwa Yajuj Majuj ada suku bangsa yang menduduki wilayah dari laut hitam hingga ke arah dataran mongolia.

Jadi, bagaimana menjabarkan semua informasi di atas agar sinkron dengan narasi akhir zaman? 

Diriwayatkan dalam hadits an-Nawwas bin Sam'an Radhiyallahu anhu, bahwa:

"Allah mewahyukan kepada Isa, "Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hambaKu. Tidak ada seorang pun dapat mengalahkannya, maka kumpulkanlah hamba-hambaKu ke gunung Thur, kemudian Allah mengutus Yajuj dan Majuj, mereka datang dari setiap tempat yang tinggi."

Maka kelompok pertama dari mereka melewati danau Thabariyyah, mereka meminum airnya, lalu orang yang belakangan dari mereka berkata, "Di danau ini dulu pernah ada airnya."

Nabiyullah Isa dan para Sahabat dikepung, sehingga pada hari itu kepala seekor sapi lebih berharga daripada seratus dinar milik salah seorang dari kalian.

Kemudian Nabiyullah Isa dan para Sahabat berdo'a kepada Allah, lalu Allah mengutus ulat-ulat pada leher-leher mereka (Yajuj dan Majuj), akhirnya mereka semua mati bagaikan satu jiwa yang mati.

Kemudian Nabiyullah Isa dan para Sahabat turun (dari gunung) ke bumi, dan ternyata mereka tidak mendapati satu jengkal pun di bumi kecuali penuh dengan bau busuk dan bangkai mereka.

Selanjutnya Nabiyullah Isa dengan para Sahabatnya berdo'a kepada Allah, maka Allah mengutus sekelompok burung yang lehernya bagaikan leher unta, lalu burung tersebut mengambil dan melemparkan bangkai-bangkai itu ke mana saja sesuai dengan kehendak Allah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun