Gematria adalah kode alfanumerik untuk menetapkan nilai numerik suatu nama, kata atau frase. Konsep ini umum kita temukan digunakan dalam tradisi Yahudi, bahkan hingga hari ini. Oleh karena itu, sebagian besar orang menganggap jika Gematria berasal dari tradisi Yahudi.
Dokumentasi tertua yang ditemukan sejauh ini yang menunjukkan penggunaan Gematria adalah, prasasti Asiria yang berasal dari abad ke-8 SM. Dalam prasasti ini, Sargon II menyatakan: "raja membangun tembok Khorsabad sepanjang 16.283 hasta agar sesuai dengan nilai numerik namanya."
Dalam tradisi Islam, ada sebagian kalangan yang biasanya menuliskan kalimat basmalah dengan angka 786. Ini merujuk pada penghitungan jumlah gematria huruf dalam tulisan basmalah (lihat gambar di bawah)
Pada hari ini, untuk keringkasan dalam komunikasi online, muslim di Pakistan dan India diketahui biasanya menuliskan 786 untuk menyebut bismillah.
Dalam tradisi muslim di Nusantara, membaca basmalah sebanyak 786 dalam sehari dipercaya memiliki khasiat tertentu, seperti dapat menglariskan dagangan atau terpenuhi suatu hajat.
Interpretasi Makna
Bisa dikatakan kalimat Bismillahirahmanirahim terdiri dari 4 bagian yaitu:
- Bismi (atas nama) -- jumlah Gematria 102
- Allah (Allah) -- jumlah Gematria 66
- al-Rahman (Pengasih) -- jumlah Gematria 329
- al-Rahim (Penyayang) -- jumlah Gematria 289
Jika kita bagi dalam dua kelompok, hasilnya;
- Bismi - Allah = 168
- al-Rahman - al-Rahim = 618
Lalu, adakah makna dibalik angka 168 dan 618? Jawabnya, ada.