Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dunia Memang Hanyalah Permainan dan Senda Gurau, tapi Kita Nampaknya Terlampau Banyak Bercanda

1 Juni 2020   06:02 Diperbarui: 30 Juni 2020   13:42 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika saja kalian tahu betapa dunia kini sungguh ringkih berdiri di tepi zaman, aku yakin, kalian tidak akan lagi banyak berharap padanya. Kalian tidak lagi berhasrat mimpi menulis sejarah.

Sangat sulitnya kehidupan yang terjadi di depan sana menjadikan hal remeh temeh semacam itu tidak lagi memiliki tempat dalam keinginan kalian.

Selain itu, Seperti yang dulu pernah kukatakan "masa ini adalah tepi waktu. Tepi zaman. Dan dapat pula kau sebut tepi sejarah."

Periode di depan sana adalah masa yang tidak akan pernah dikenang. Sehebat apa pun peristiwa yang terjadi di depan sana, tidak akan pernah tercatat sebagai sejarah. 

Pikirlah: Siapa yang mau mencatat siapa pula yang mau mengenang... semua orang sudah mati, waktu juga sudah berhenti... :)

Jika saja kalian tahu betapa kita telah memasuki masa-masa genting itu... Aku yakin, kalian tidak akan lagi banyak bercanda.

Kalian bukannya tidak diberi petunjuk. Telah berulang kali petunjuk itu mengetuk pintu hati kalian. Hanya saja setiap kali ia datang, kalian seperti orang yang hanya terbangun sesaat lalu tidur lagi.

Ia sungguh telah memberi banyak peringatan. Di dalam bathin telah berulang kalian diketuk. Sementara di luar sana, dunia terus diguncang peristiwa-peristiwa besar.

Ya, Dunia memang hanyalah permainan dan senda gurau, tapi kita nampaknya terlampau banyak bercanda dan banyak berangan-angan... 

Fadly Bahari, 1 Juni 2020 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun