Mohon tunggu...
Fadly Bahari
Fadly Bahari Mohon Tunggu... Penulis - Pejalan Sepi

Penjelajah dan Pengumpul Esensi

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Pesan Sakral di Balik Aksara Lontara

22 Januari 2020   00:41 Diperbarui: 22 Januari 2020   21:52 1190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebanyakan dari kita sebenarnya tidak mengetahui apa sesungguhnya yang perlu untuk diperjuangkan. Bahkan parahnya, terkadang bahkan bingung mengindentifikasi masalah apa yang sebenarnya sedang dihadapi.

Ketika anda belum mengetahui apa yang perlu diperjuangkan, maka capaian kesuksesan tidak relevan anda gelisahi.

Di titik ini, yang layak anda resahi adalah upaya identifikasi masalah anda yang sesungguhnya, dan solusi apa yang terbaik untuk mengatasinya.

Solusi yang anda temukan itulah nantinya yang menjadi hal penting untuk anda perjuangkan. Karena ujung dari solusi itu tentunya adalah kesuksesan anda.

Tapi benar juga jika ada yang mengatakan: tidak masalah anda sukses atau tidak, yang terpenting anda telah berjuang. lagi pula,  kesuksesan itu tidak riil. 

Faktanya, hidup saya dan anda pada dasarnya adalah tentang perjalanan.. dari satu capaian (kesuksesan), berjuang ke capaian yang lain, demikian seterusnya. Dari fakta ini, terlihat jelas Hanya "perjuangan" kita yang riil bukan?

Jadi, ada benarnya jika sebuah pesan kuno mengatakan: "Takdir" dan perjuangan kita di dalamnya,  yang membuktikan bahwa "kita ada".

Konsep ajaran paling awal di masa kuno pun sebenarnya sangat menekankan "sikap perjuangan" yang sungguh-sungguh dari setiap insan dalam menjalani hidupnya.

Pesan sakral tersebut bahkan saya temukan tersimpan dalam aksara lontara.

Seperti susunan aksara Hanacaraka yang menyiratkan cerita atau pesan tertentu, maka susunan aksara lontara pun demikian adanya.

Pesan sakral dalam aksara Lontara tersebut silahkan anda cermati dalam uraian berikut ini...

KA - GA - NGA - NGKA
"Takdir" dan perjuangan kita di dalamnya,  yang membuktikan bahwa "kita ada".

PA - BA - MA - MPA
Perjuangan itu menentukan, kita mendapat tiket apa untuk memasuki gerbang yang mana...

TA - DA - NA - NRA
Dia yang "besar", adalah yang berjuang untuk orang banyak.

CA - JA - NYA - NCA
Setelah berjaya... tidak "meninggalkan jejak", ia dikenang menurut nama panggilan atau gelar saja.

YA - RA - LA - WA
Inilah tatanan prinsip dasar yang anggun...

SA - A - HA
Menyebarlah / sebarlah seluas-luasnya...

Jika anda cermati, kalimat pertama dalam pesan sakral ini, jelas menonjolkan upaya "perjuangan" ...sama sekali tidak menekankan upaya mencapai kesuksesan bukan? :) 

Jika ditinjau lebih holistik, kesuksesan sebenarnya memang bukanlah domain kita untuk menilai. Di dunia ini kita tidak lebih dari figuran  yang memainkan sebuah peran.

Kalimat kedua bahkan cukup jelas mengatakan jika "perjuangan" itu yang menentukan anda mendapat tiket apa  untuk memasuki gerbang yang sesuai dengan tiket tersebut. 

Tidak ada mengatakan "kesuksesan" itu yang menentukan anda mendapat tiket apa... Jadi, anda sebenarnya tidak perlu meresahi kesuksesan... Fokuslah saja mengobarkan perjuangan militan dalam hidup anda... :)

Sekian uraian ini. Semoga bermanfaat. Salam.
Fadly Bahari, Pare - Kediri, 22 Januari 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun