Teori Faraday yang menyatakan adanya hubungan cahaya dan elektromagnetik bisa dikatakan memang terbilang sangat revolusioner dan radikal. beberapa puluh tahun kemudian, setelah Faraday memasuki usia senjanya, barulah muncul matematikawan  James Clerk Maxwell yang dapat menyusun persamaan tersebut dalam bahasa matematika.
Pencapaian James Clerk Maxwell terkait perumusan teori klasik tentang radiasi elektromagnetik, yang jelas merujuk pada teori yang sebelumnya telah disampaikan Faraday, dianggap sebagai salah satu prestasinya yang paling menonjol sepanjang karirnya.
Karena melalui perumusan tersebut, untuk pertama kalinya kelistrikan, kemagnetan, dan cahaya, disatukan - sebagai suatu manifestasi berbeda dari fenomena yang sama. Persamaan Maxwell untuk elektromagnetisme ini disebut sebagai "penyatuan besar kedua dalam fisika" setelah yang pertama direalisasikan oleh Isaac Newton.
Prinsip dasar dari teori ini menyatakan bahwa "medan magnet yang berubah menghasilkan medan listrik, dan demikian pula sebaliknya, perubahan medan listrik akan menghasilkan medan magnet". Prinsip ini yang mendasari prinsip kerja dinamo listrik, nenek moyang generator listrik modern dan motor listrik.
Gerak rambat yang terjadi pada medan magnet atau medan listrik ini yang kemudian disebut sebagai gelombang elektromagnetik. Yang mana kecepatan gelombang elektromagnetik diruang hampa adalah sebesar 300.000 km/s, atau sama dengan nilainya laju rambat cahaya (kecepatan cahaya). Bisa dikatakan, kesamaan hitungan inilah yang mengunci kebenaran teori persamaan antara cahaya dan elektromagnetik.
Demikianlah, Faraday dengan berlatar masa kecil yang sulit dan hanya mengecap pendidikan formal tingkat dasar mampu menghadirkan sesuatu yang sangat berjasa dalam sejarah umat manusia. Fisikawan Ernest Rutherford menyatakan, "Ketika kita mempertimbangkan besarnya dan luasnya penemuannya dan pengaruhnya terhadap kemajuan sains dan industri, tidak ada kehormatan yang terlalu besar untuk dibayarkan pada memori Faraday, salah satu ilmuwan terbesar penemu sepanjang masa." (Rao, C.N.R: Understanding Chemistry, 2000. Hlm. 281)
Pencapaian kesuksesan yang diraih Faraday selain dikarenakan ia memiliki passion pada bidang fisika yang ditekuninya, juga oleh karena ia cermat memanfaatkan setiap momentum atau kesempatan yang datang padanya. Hidup yang memprihatinkan semenjak usia kecil melatihnya untuk senantiasa "alert" setiap saat. Begitulah cara Ia menghargai waktu dan kesempatan yang mahal buat orang kecil seperti dirinya.
Misalnya, Ia mampu menguatkan dirinya meskipun saat menemani Humphry Davy tur eropa selama 18 bulan, Istri Davy, Jane Apreece, menolak untuk memperlakukan Faraday sebagai orang yang sederajat. Hal itu membuat Faraday begitu sedih, namun ia berusaha bertahan karena menyadari bahwa perjalanan itu memungkinkannya dapat bertemu dan berkenalan dengan para ilmuwan elit Eropa.
Keluarga Faraday yang berada dalam naungan sekte kecil kristiani yang bernama Sandemanian, bisa dikatakan juga memberi peran penting dalam perjalanan hidup Faraday. Di gereja sekte Sandeman inilah Faraday bertemu dengan istrinya. Ia juga sempat melayani di gerejanya ini sebagai penatua.
Perhatian dalam bentuk bantuan sosial yang diberikan kelompok gereja pada jemaatnya yang miskin, seperti yang dilakukan  sekte Sandemanian kepada keluarga Faraday, tentulah sangat berarti dan sedikit meringankan beban hidup Faraday dan keluarganya. Jaminan semacam ini dapat memungkinkan Faraday dapat tenang dan lebih fokus belajar dalam mengejar obsesinya.
Kondisi yang dialami Faraday di masa lalu, pada dasarnya juga mewarnai kehidupan di masa sekarang. Ada banyak orang-orang bertalenta luar biasa di luar sana yang berjuang di antara berbagai aspek keterbatasan hidup. Namun, jika dibandingkan dengan kehidupan di masa lalu, tatanan hidup pada masa sekarang bisa dikatakan telah jauh lebih baik.