Mohon tunggu...
Fadly AdamsHamsyana
Fadly AdamsHamsyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Tingkat Akhir

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Himakua IPB Lakukan Revitalisasi Kolam sebagai Langkah Awal Pelaksanaan PPK Ormawa di Desa Purwasari

1 Agustus 2022   19:23 Diperbarui: 1 Agustus 2022   19:29 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Himpunan Mahasiswa Akuakultur IPB kembali mendapatkan dana hibah desa dalam program Pengembangan Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan tahun 2022 yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tahun ini Himakua IPB mengusung ide penerapan teknologi sex reversal pada ikan nila di Desa Purwasari yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

Program ini dilakukan di RW 01 karena lokasi ini sebelumnya fokus dalam pengembangan budidaya perikanan komoditas ikan konsumsi. Program ini juga akan dilaksanakan bersama dengan kelompok Taruna Tani Milenial Purwasari yang diketuai oleh Bapak Asep Ubaedillah dengan anggota terdaftar sebanyak 20 orang. 

Adanya kolam yang belum secara maksimal termanfaatkan, sumber air berupa irigasi, dan sumber daya manusia yang mendukung menjadi latar belakang pemilihan tempat.

Sebagai langkah awal pelaksanaan program pembinaan, perwakilan tim PPK Ormawa Himakua melakukan revitalisasi pada kolam yang nantinya akan digunakan dalam proses pembenihan, pendederan juga pembesaran ikan nila. Setiap kolam yang digunakan masing-masing berbahan dasar beton dengan ukuran berkisar 2x4 m. 

Pemilihan kolam beton dilakukan karena jenis kolam ini memiliki daya tahan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan jenis kolam lainnya. 

Proses revitalisasi kolam diawali dengan pengangkatan lumpur dan sisa produksi ikan pada siklus sebelumnya. Selanjutnya, dilakukan pengeringan wadah yang memanfaatkan sinar matahari secara langsung. Proses pengeringan ini bertujuan untuk mengoksidasi bahan organik seperti ammonia, nitrit, nitrat dan H2S. 

Selain itu, pengeringan juga dilakukan untuk menghambat tingkat kelangsungan hidup organisme patogen sehingga nantinya tidak meracuni ikan pada saat pemeliharaan. Setelah tanah dasar kolam kering dan terlihat endapan lumpur di dasar kolam maka dilakukan pembalikan tanah yang dilakukan dengan cara pengerukan dan pemerataan dasar kolam. 

Para mahasiswa serta masyarakat Desa Purwasari bersama-sama gotong royong mebalik serta meratakan tanah kolam. Pembalikan tanah bertujuan untuk mengurangi kandungan bahan organik di dasar kolam serta dapat meninggikan pematang dan menutup kebocoran pematang. 

Proses selanjutnya yaitu pengapuran tanah umumnya menggunakan kapur dolomit. Pengapuran tanah dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pH serta membunuh hama dan patogen. Selanjutnya, untuk mencegah terjadinya kebocoran pada kolam maka dilakukan penambalan dinding kolam tanah dengan menggunakan bambu dan karung sebagai penopang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun