Mohon tunggu...
Blue Fadly
Blue Fadly Mohon Tunggu... -

Cool, Calm, Confidence,,

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

ChangBogo, Akan Perkuat Perairan Indonesia

28 Desember 2011   18:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:38 995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menandatangani kontrak pengadaan 3 unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME). Tiga kapal selam ini akan segera melengkapi armada tempur TNI Angkatan Laut.

Kontrak pengadaan 3 unit kapal selam yang ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo dan President & CEO DSME Sang-Tae Nam tersebut juga dihadiri oleh Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Young Sun Kim, Atase Pertahanan Korea Selatan di Jakarta Kolonel Moo Dae Cheol, serta sejumlah pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes TNI Angkatan Laut.

Sebelumnya, RI menjajaki beberapa negara untuk pengadaan kapal selam bagi TNI AL. Negara-negara yang sempat dipertimbangkan untuk memproduksi kapal selam tersebut adalah Jerman (U-209), Korea Selatan (Changbogo), Rusia (Kelas Kilo), dan Prancis (Scorpen).

Keputusan memilih Korea Selatan ini setelah sebelumnya melalui proses tender dan disesuaikan dengan spesifikasi teknis, kebutuhan operasional, serta anggaran yang ada.

Adalah kapal selam Kelas Chang Bogo, yang nantinya akan mengawal perairan Indonesia. Kapal selam ini turunan dari kapal selam Tipe 209 yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Jerman, Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW). Ini adalah tipe kapal selam yang cukup populer karena dipakai oleh 13 negara dengan jumlah total kapal yang beroperasi sebanyak 60 buah.

Kapal selam disel-listrik Kelas Chang Bogo yang dibuat DSME dikembangkan dari Tipe 209 yang dimiliki AL Korsel. Meski basisnya sama, namun ada sejumlah pengembangan yang dilakukan. Misalkan saja, kalau Tipe 209 standar berbobot 1.200 ton, Chang Bogo memiliki bobot mencapai 1.400 ton.

Sebelum kontrak pengadaan kapal selam ini, DSME telah menandatangani dua kontrak terpisah lainnya dengan Kemhan RI, untuk meningkatkan kinerja dan memperbaiki kapal selam KRI Cakra dan KRI Nanggala milik Indonesia. Perbaikan KRI Cakra telah tuntas dan kapal terkait telah diserahkan kembali ke Indonesia pada April 2006. Sementara perbaikan KRI Nanggala juga telah usai. Kapal tersebut kini tengah diuji, dan dijadwalkan untuk diserahkan kembali ke Indonesia pada Januari 2012.

Chang Bogo di antaranya memiliki sistem penangkal serangan torpedo yang disebut Torpedo Acoustic Counter Measures (TACM). Kapal ini juga dilengkapi sistem peluncuran rudal antikapal permukaan Harpoon, yang diluncurkan secara vertikal. Persenjataan lain yang bisa dibawa selain torpedo konvensional tipe SUT (surface/underwater topedo) juga torpedo kelas berat Hiu Putih yang dikembangkan Korsel. Rudal setara Harpoon yang dibuat Korsel, Hae Sung, juga bisa dipakai di kapal ini.

Kehadiran 3 kapal selam baru berteknologi mutakhir ditambah dengan kapal selam terdahulu yang telah selesai di opname ini kita harapkan dapat memperkuat daya tempur dan daya tangkal TNI Angkatan Laut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun