Mohon tunggu...
muhammad fadlin
muhammad fadlin Mohon Tunggu... Hoteliers - I am a tourism student

Mahasiswa Penerima Beasiswa KIP Kuliah

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Evaluasi Keefektifan Pengunaan Qris Dalam Mendukung Digitalisasi Pariwisata Di Era Ekonomi Kreatif

20 Januari 2025   02:59 Diperbarui: 20 Januari 2025   00:37 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Transformasi digital yang pesat dalam beberapa tahun terakhir telah membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk sektor pariwisata yang merupakan salah satu pilar utama ekonomi Indonesia. Era ekonomi kreatif yang berkembang pesat membutuhkan inovasi-inovasi baru dalam mendukung kemajuan pariwisata, dan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah pengimplementasian Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS). QRIS, sebagai standar pembayaran digital nasional, dirancang untuk menyederhanakan transaksi elektronik sekaligus mendukung inklusi keuangan (Binawan & Tampubolon, 2024). Namun, penting untuk mengevaluasi sejauh mana QRIS efektif dalam mendukung digitalisasi pariwisata, khususnya di tengah tantangan yang dihadapi sektor ini dalam mengadopsi teknologi baru. Adopsi QRIS tidak hanya relevan bagi pelaku industri pariwisata skala besar, tetapi juga sangat penting bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menjadi tulang punggung ekonomi kreatif di Indonesia. Penerapan QRIS dalam pariwisata menciptakan peluang besar untuk meningkatkan efisiensi transaksi, memperluas jangkauan layanan, dan mempercepat adaptasi teknologi di berbagai destinasi wisata. Dengan QRIS, wisatawan domestik maupun mancanegara dapat menikmati kemudahan pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai atau beradaptasi dengan berbagai platform pembayaran lokal. Sebagai negara dengan kekayaan budaya dan keindahan alam yang melimpah, Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan QRIS dalam menciptakan pengalaman wisata yang lebih modern dan efisien (Sriekaningsih, 2020). Namun, masih terdapat berbagai kendala seperti kurangnya literasi digital di kalangan masyarakat lokal, keterbatasan infrastruktur di daerah terpencil, serta tantangan teknis seperti keandalan jaringan internet yang perlu diatasi agar penerapan QRIS dapat berjalan maksimal.

Di era ekonomi kreatif, pariwisata tidak hanya menjadi alat promosi budaya, tetapi juga menjadi wahana pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal. QRIS, dengan segala keunggulannya, memberikan kesempatan bagi UMKM di sektor pariwisata untuk meningkatkan daya saing melalui akses ke metode pembayaran yang lebih modern. Wisata kuliner, kerajinan tangan, dan atraksi budaya, yang merupakan bagian integral dari ekosistem pariwisata, dapat merasakan manfaat dari penerapan QRIS. Namun, efektivitasnya masih perlu dievaluasi secara komprehensif untuk memastikan bahwa sistem ini benar-benar memberikan dampak positif terhadap peningkatan pendapatan masyarakat lokal serta keberlanjutan sektor pariwisata itu sendiri. Kajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hambatan dan faktor pendukung dalam implementasi QRIS guna memberikan rekomendasi strategis yang relevan bagi pengembangan pariwisata digital di Indonesia. Selain itu, QRIS juga memiliki potensi untuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi kreatif yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Ekonomi kreatif, yang mencakup berbagai sektor seperti seni, media, dan teknologi, memiliki hubungan erat dengan pariwisata (Darwiyani et al., 2023). Implementasi QRIS dalam sektor ini dapat membantu meningkatkan konektivitas antara pelaku ekonomi kreatif dan konsumen, baik wisatawan domestik maupun internasional. Studi ini akan mengeksplorasi bagaimana QRIS dapat menjadi katalis dalam mengintegrasikan ekonomi kreatif dengan sektor pariwisata, serta mengukur dampaknya terhadap penciptaan peluang kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan penguatan identitas budaya lokal. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pengembangan kebijakan dan strategi pariwisata berbasis digital.

Namun demikian, adopsi QRIS tidak terlepas dari tantangan yang memerlukan perhatian serius. Salah satu isu utama adalah kesenjangan teknologi antara daerah perkotaan dan pedesaan yang masih signifikan. Di daerah-daerah terpencil, infrastruktur digital yang kurang memadai sering kali menjadi penghambat utama dalam penerapan QRIS. Selain itu, tingkat literasi keuangan dan teknologi masyarakat juga menjadi faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan implementasi ini. Melalui penelitian ini, akan dianalisis bagaimana program- program edukasi dan pelatihan dapat membantu meningkatkan adopsi QRIS, serta bagaimana kebijakan pemerintah dapat mendukung penyebaran teknologi ini secara lebih merata. Penelitian ini juga akan mempertimbangkan aspek keberlanjutan untuk memastikan bahwa implementasi QRIS tidak hanya memberikan manfaat jangka pendek, tetapi juga kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi jangka panjang (Sukmadi et al., 2023). Selain manfaat ekonomi, QRIS juga memiliki implikasi sosial yang signifikan. Dalam konteks pariwisata, penggunaan QRIS dapat mendorong inklusi keuangan di kalangan masyarakat yang sebelumnya tidak terjangkau oleh layanan perbankan. Hal ini tidak hanya meningkatkan akses terhadap layanan keuangan, tetapi juga membantu menciptakan budaya transaksi yang lebih transparan dan akuntabel. Namun, penting untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk pelaku usaha kecil di sektor informal, dapat dengan mudah mengakses dan menggunakan QRIS. Penelitian ini akan menggali lebih dalam tentang bagaimana faktor-faktor sosial seperti kepercayaan masyarakat terhadap teknologi baru dan penerimaan terhadap pembayaran digital dapat memengaruhi keberhasilan implementasi QRIS dalam mendukung digitalisasi pariwisata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun