Pada tanggal 18 September 2024, lempeng tektonik berkekuatan 5,0 melanda wilayah Kabupaten Kertasari dan Pangalengan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Gempa bumi ini menyebabkan penjarakan sosial dan pembangunan yang signifikan di wilayah tersebut. Berdasarkan kejadian bencana tersebut BPBD Kabupaten Bandung merencanakan program DESTANA di Kecamatan Kertasari. Maka dari itu kami dari mahasiswa PWK UNISBA bekerjasama dengan pemerintah Kecamatan Kertasari dan BPBD Kabupaten Bandung dalam melaksanakan program ini dengan tahapan awal yaitu sosialisasi Desa Tangguh Bencana.
Pada 19 Desember 2024, telah dilaksanakan kegiatan Sosialisasi Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa Universitas Islam Bandung (UNISBA) dari Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota dengan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB).
Destana adalah sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Melalui program ini, diharapkan setiap desa mampu mengidentifikasi potensi risiko dan mengembangkan strategi mitigasi yang efektif. Pentingnya Destana terletak pada kemampuannya untuk memberdayakan masyarakat dalammenanggulangi dampak bencana, sehingga mereka dapat lebih mandiri dan tangguh.
Dalam Program ini perencanaan wilayah dan kota memberikan arahan kebijakan dan regulasi terkait penanggulangan bencana dalam rencana tata ruang berdasarkan hasil identifikasi tingkat bahaya bencana hingga mitigasi bencana berupa jalur evakuasi bencana dan rekomendasi mitigasi bencana agar dapat meminimalisir kerusakan dan korban jiwa akibat bencana yang ada di Kecamatan Kertasari serta mempercepat pemulihan masyarakat pascabencana.
Kegiatan ini diisi oleh pemateri yang berasal dari FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) yang merupakan utusan dari BPBD Kabupaten Bandung. Materi tersebut berisi tentang tata cara pembentukan Desa Tangguh Bencana,sehingga memberikan wawasan dan informasi kepada masyarakat Kecamatan Kertasari terhadap bahaya bencana untuk meminimalisir kerusakan dan korban jiwa akibat bencana alam.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, perwakilan FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana), dan warga setempat, yang turut berpartisipasi aktif dalam diskusi dan penyuluhan. Melalui kolaborasi ini, diharapkan masyarakat Kertasari dapat menjadi contoh bagi kecamatan-kecamatan lain dalam mengembangkan program Destana yang efektif dan berkelanjutan.
Kegiatan sosialisasi ini juga mendapat tanggapan positif dari elemen masyarakat dan pihak-pihak yang hadir. Perwakilan Kecamatan Kertasari Ade Sulaiman juga memberikan pernyataan terkait kegiatan ini "Saya harap dengan diadakannya kegiatan ini dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat kecamatan Kertasari serta membangun sinergitas pihak-pihak terkait untuk membersamai masyarakat Kertasari agar lebih tangguh terhadap bencana alam" pungkasnya.
Selain itu tanggapan positif dari kegiatan sosialisasi DESTANA juga diberikan oleh ketua FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) yang merupakan utusan dari BPBD Kabupaten Bandung berupa "Kegiatan sosialisasi DESTANA yang dilakukan mahasiswa PWK UNISBA sangat membantu pihak BPBD Kabupaten Bandung dalam mensosialisasikan program DESTANA yang sebelumnya belum terealisasikan dari pihak BPBD Kabupaten Bandung" ujar Bapak Ari Lesmana.
cara sosialisasi ini secara khusus membahas bencana alam, yang telah melanda Kecamatan Kertasari sebelumnya. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai risiko dan langkah-langkah mitigasi, diharapkan  masyarakat dapat lebih siap menghadapi kemungkinan bencana di masa depan.