Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

LGBT Itu Memang Menular, Bagaimana Sebaiknya Menyikapi

19 Februari 2016   23:19 Diperbarui: 19 Februari 2016   23:52 3872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambar dari merdeka.com"][/caption]

 

LGBT memang selalu menjadi pembicaraan yang tak kunjung usai. Kabar media kemarin (18 Februari 2016) yang menghebohkan public adalah ditangkapnya artis dangdut Saipul Jamil yang melakukan Pelecehan Seksual terhadap seorang remaja lelaki berusia 17 tahun.  Ini sangat mengejutkan untuk semua orang. Tidak disangka-sangka seorang Artis ganteng dan terlihat macho yang  pernah menikah tiga kali dengan wanita-wanita cantik ternyata  bisa menjadi buas terhadap remaja pria.

Semua orang tua langsung mengingat anak remajanya. Langsung  timbul kecemasannya terhadap anak-anak mereka. Jangan sampai anak mereka terjerumus dengan pergaulan yang tidak diinginkan. Tidak bisa dibayangkan oleh mereka bila anak-anaknya sampai menjadi bagian dari LGBT.

LGBT sudah menjadi momok yang menakutkan.  Mungkin semua orang sudah tahu singkatan LGBT tetapi belum paham uraian singkatnya.  Saipul Jamil yang macho dan dua kali beristri cantik ternyata doyan laki-laki. Termasuk kategori  manakah Saiful Jamil?  Jangan-jangan ada tetangga yang sama dengan Saipul dan mengancam anak-anak kita.

LGBT itu singkatan Lesbian-Gay-Bisexual dan Transgender.  Gay adalah lelaki yang menyukai lelaki (sejenis). Sama dengan Lesbian yaitu wanita yang menyukai wanita (sejenis).  Gay dan Lesbi termasuk kategori Homoseksual (orientasi seksual pada sejenisnya).

Sementara Biseksual itu seseorang yang memiliki kecenderungan untuk menyukai baik wanita dan pria. Bi disini berarti dua jenis orientasi seksualnya. Saipul Jamil kemungkinan berada dalam kategori ini. Sementara Transgender itu  adalah mereka yang  memiliki perasaan yang berbeda dengan fisiknya. Misalnya dia lelaki tetapi dia lebih suka hal-hal yang bersifat kewanitaan  atau sebaliknya. Biasanya mereka setelah dewasa dengan atas kesadarannya sendiri  mereka meminta operasi pergantian kelamin. Kurang lebih penjelasan sederhana tentang LGBT ya seperti itu..

APAKAH LGBT MERUPAKAN PENYAKIT KEJIWAAN?

Terus terang saja gw adalah Blogger. Bukan seorang Dokter dan bukan seorang Psikolog.  Pertanyaan apakah LGBT penyakit kejiwaan bila dijawab oleh seorang Dokter dari literature yang gw baca adalah Bukan. LGBT bukan Penyakit Kejiwaan.   Tetapi jawaban berbeda gw dapat dari literature tentang Psikologi dimana disebut  Faktor Psikologis (pengalaman Psikis) seorang LGBT  biasanya menjadi factor terkuat yang menentukan orang tersebut akan memiliki perangai kelainan seksual atau tidak.

Secara psikologi  disebut bahwa selain transgender (dari lahir merasa berbeda  fisiknya tidak sama dengan jiwanya), umumnya  prilaku Homoseksual  (Lesbi dan Gay) dan Bisexual  ditimbulkan oleh pengalaman psikis yang bersangkutan  yang berkaitan dengan lingkungan dimana dia tumbuh dan berkembang.  Bisa factor tekanan psikis dari orang tua  ataupun  tekanan psikis dari orang lain disekitar lingkungannya.

Jadi dari gambaran itu mungkin bisa disimpulkan bahwa LGBT bukanlah Gangguan Kejiwaan  tetapi melainkan subjek pernah  mendapat tekanan kejiwaan pada saat subjek tumbuh dan berkembang.

APAKAH LGBT  DIPENGARUHI FAKTOR KETURUNAN?

Jawabannya tidak. Tidak terbukti sama sekali bahwa bila orang tuanya  berprilaku Homoseksual (Gay atau Lesbi) maka diantara anak-anaknya ada yang Lesbi atau Gay. Kecuali memang orang tuanya sendiri dengan sengaja  “menciptakan (mendidik)” anaknya menjadi seperti itu.

MENGAPA ORANG BISA MENJADI HOMO SEKSUAL (GAY ATAU LESBI)?

Sudah dijawab diatas. Seorang anak yang mengalami tekanan Psikis dari orang-orang dewasa disekitarnya bisa saja nantinya menjadi  seorang Homoseksual. Sebagai contoh, Anak lelaki yang diperkosa oleh Lelaki Dewasa akan menimbulkan dendam dalam jiwanya sehingga dia suatu saat akan mencoba melakukan hal yang sama terhadap korban yang lebih lemah dari dirinya. Dan ketika dia mendapatkan kesenangan di batinnya ataupun kenikmatan seksual maka prilaku itu akan diteruskan berkali-kali hingga ada sebab lain yang kuat yang dapat  menghentikan prilakunya tersebut.

MENGAPA ORANG BISA MENJADI TRANSGENDER?

Sudah dijelaskan diatas bahwa seseorang yang berprilaku Transgender umumnya berangkat sejak lahir. Kemungkinan besar ada kelainan pada Chromosom yang dimilikinya sehingga sifat –sifat gendernya berbeda dengan Fisik yang dimilikinya. Misalnya Fisiknya seorang lelaki tetapi jiwanya lebih kewanitaan atau sebaliknya.

MENGAPA ORANG BISA MENJADI  BISEKSUAL (SUKA LELAKI DAN SUKA PEREMPUAN)?

Kalau yang ini kebetulan gw belum ketemu literaturnya sehingga gw hanya bisa menganalisa sesuai dengan apa yang gw pernah pelajari dari sisi ilmu biologi yang pernah dipelajari. Gw mencoba menjelaskan dalam bahasa yang sesederhana mungkin sesuai dengan yang dipelajari. Dan kurang lebih seperti dini.

Yang pernah belajar Biologi pasti paham bahwa dalam sel-sel  manusia terdapat bagian yang disebut Kromosom.Kromosom inilah yang membawa sel genetika atau sederhananya, Kromosomlah yang menentukan jenis kelamin dari Janin. Kromosom ada dua jenis yaitu Autosom dan Gonosom.  Autosom sebagai pembentuk fisik tubuh janin dan Gonosom sebagai pembentuk alat kelamin.

Pada dasarnya (secara sederhana) sebelum menjelma menjadi bayi, setiap sel telur yang dibuahi sperma akan menerima Chromosom yang memiliki dua sifat sel yaitu Sel X dan sel Y. Bila dalam Chromosom itu lebih banyak terdapat sel X maka bayi yang akan lahir adalah Laki-laki, sementara bila lebih banyak sel Y pada Chromosom maka bayi yang akan dilahirkan adalah Perempuan.

Tetapi baik Lelaki atau Perempuan kedua-duanya  tetap memiliki sifat X dan sifat Y dalam Kromosom mereka.  Dengan demikian setiap bayi yang baru lahir atau ketika sudah menjadi dewasa tetap secara genetika memiliki dua factor jenis kelamin. Secara sel genetika ya dan bukan secara Fisik  seperti yang terlihat  pada bentuk  alat kelaminnya maupun fisik luarnya.

Intinya  bisa dikatakan  bahwa semua orang pada dasarnya (sejak lahir) memiliki potensi untuk menjadi Bisexual tergantung perbandingan sel X dan sel Y yang dimilikinya. Bila proporsi sel X jauh  lebih banyak dari Y maka peluang untuk menjadi Bisex akan sangat kecil begitu juga sebaliknya.

Selanjutnya  setelah subjek tumbuh dan berkembang subjek tersebut  pertama kali  melihat dirinya (misalnya) berbentuk fisik sebagai  Lelaki.  Sudah pasti  dia akan lebih tertarik pada sesuatu yang berbeda yaitu fisik wanita.

Kemudian dalam pertumbuhannya subjek akan menerima gambaran kehidupan dari lingkungan  secara stimulatif  dan langsung terekam dalam alam bawah sadarnya.  Lelaki itu jodohnya wanita. Lelaki itu lebih kuat dari wanita, dan seterusnya dan seterusnya.

Jadi dalam pertumbuhannya selama bertahun-tahun akhirnya subjek akan  memiliki mindset yang  statis dan tertanam dalam bawah sadarnya bahwa dirinya adalah Lelaki yang ditakdirkan berpasangan dengan wanita.  Begitu juga dengan subjek yang sebaliknya. Mindset itulah yang akhirnya menekan perkembangan chromosome yang  tidak seharusnya muncul. Kalau dia lelaki maka Chromosom Y dalam DNA nya menjadi pasif. Karakter lelakinya menguat. Begitu pula sebaliknya.

Kesimpulannya kemudian selama tidak ada gangguan stimulasi yang hebat atau terus menerus baik melalui rangsangan fisik maupun lewat audio visual maka karakter jenis kelamin seseorang atau karakter orientasi seseorang tidak mungkin (kecil sekali kemungkinannya) untuk berubah.

Tetapi bila terjadi ada gangguan pada dirinya seperti ada stimulasi yang hebat ataupun rangsangan fisik yang hebat dan terus-menerus maka bisa terjadi karakter seksualitasnya berubah.  Bisa menjadi Homoseksual  (Gay atau Lesbi) atau Biseksual.

Gangguan itu bila terjadi pada masa pertumbuhan (remaja) kemungkinan besar subjek akan menjadi Homoseksual (Gay atau Lesbi). Tetapi bila gangguan itu datang pada saat dewasa maka kemungkinannya subjek bisa menjadi Biseksual.

APAKAH LGBT ITU PENYAKIT DAN BENARKAH  LGBT ITU MENULAR?

LGBT Itu bukan Penyakit. Dalam jurnal ilmiah Archives of Sexual Behavior oleh para peneliti dari Queen Mary’s School of Biological and Chemical Sciences dan Karolinska Institutet di Stockholm menyimpulkan perilaku homosexual dipenggaruhi oleh 64 % faktor lingkungan , 35% faktor genetika dan 1% penyebab lainnya.

Tetapi disebut juga  dalam artikel tersebut dan banyak literatur bahwa  peluang penularan LGBT dari lingkungan ke seorang subjek mencapai potensi  sebesar 80%  sehingga bisa dikatakan prilaku LGBT memang menular.  Menular bukan melalui Virus tetapi  menular melalui rangsangan simultan dan berantai.

Seorang lelaki yang berada dilingkungan gay berpotensi hingga 80% akan menjadi Gay. Begitu juga sebaliknya untuk Lesbian. Lingkungan tersebutlah  yang akan memberi rangsangan terus menerus dan stimulatif  sehingga akhirnya mengganggu Mindset dari Karakter Seksualitas  subjek.

BAGAIMANA SEHARUSNYA SIKAP KITA TERHADAP LGBT?

Nah ini yang paling sulit dan sudah seharusnya semua pihak bantu membantu dalam menangani  fenomena “penyakit” ini.  Kalau dalam pengamatan gw  ada suatu visi yang belum pasti benar tetapi setidak-tidaknya  mungkin bisa menjadi masukan buat pemerintah dan masyarakat luas. Visinya kurang lebih seperti ini :

1.Pemerintah mengkondisikan agar  Komunitas LGBT itu  menunjukkan jati-dirinya.  Tidak boleh  ada LGBT yang tidak diketahui  jati dirinya oleh orang lain. Semua orang harus tahu jatidiri seorang LGBT. Bila perlu ada kartu identitas khusus sehingga semua orang bisa memantau pergaulan anaknya..

2.Pemerintah harus menjamin kebebasan LGBT dalam menjalankan aktivitas kehidupannya diluar aktivitas seksualnya. Kaum LGBT tidak boleh diganggu oleh masyarakat luas. Dan sebaliknya kaum LGBT dilarang keras mencari anggota baru di luar komunitasnya. Ada sangsi sesuai hukum yang berlaku.

3.Pendidikan Seksual dan sosialisasi tentang prilaku seksual seperti ini harus diajarkan pada semua anak sejak kecil sehingga dirinya sudah memilih jati dirinya dan waspada terhadap orang yang mungkin akan mempengaruhinya.

4.Setiap hari ada bayi yang baru lahir dengan kemungkinan potensi kea rah LGBT. Ketika dirinya beranjak dewasa dan merasa berbeda soal seksualitasnya maka ia diperbolehkan  oleh keluarganya dan masyarakat luas untuk bergabung dengan komunitas LGBT. Jadi atas kesadaran dan keinginannya sendiri.

Dengan 4 poin sederhana itu kalau memang semua orang bersedia menjalankannya tanpa paksaan (dibantu pemerintah tentunya) maka kemungkinan besar kita semua yang normal (Heteroseksual) akan bisa hidup berdampingan dengan kaum LGBT saling menghargai,tanpa saling mengganggu maupun mencederai.

Tetapi bila fenomena ini tidak berubah sampai beberapa tahun ke depan maka sebagai orang tua yang perlu kita lakukan hanyalah berhati-hati saja.

1.Pantau dan control aktivitas anak-anak anda.

2.Perhatikan dengan cermat dengan siapa saja dia bergaul/bermain.

3.Siapapun yang berhubungan dengan anak-anak kita seharusnya kita kenal dengan baik.

4.Didik anak-anak anda dengan ajaran Agama masing-masing yang kuat dan mendasar.

Semoga masalah LGBT ini bisa diselesaikan secara perlahan dan dengan baik oleh berbagai pihak.

Demikian.

Sumber -sumber :

sumber gambar

artikel ref 1

artikel ref2

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun