Mohon tunggu...
Reza aka Fadli Zontor
Reza aka Fadli Zontor Mohon Tunggu... -

Bukan Siapa-siapa, Hanya seorang Pemerhati Masalah Politik dan Sosial Zonk.Fadli@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kalijodo-Ahok, Antara Panggung Politik dan Senjata Makan Tuan

19 Februari 2016   06:03 Diperbarui: 19 Februari 2016   07:16 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahok mengelak kalau Kalijodo yang berkonotasi tempat maksiat ini digusur  sebagai Panggung Politiknya untuk mencari dukungan kalangan Islam menjelang Pilgub DKI. Ahok mengatakan dia tidak mau munafik karena sebenarnya dia juga setuju bila ada lokalisasi Prostitusi yang dilegalkan. Tetapi karena dia berpegang pada konstitusi ataupun UU yang ada sehingga memang  Kalijodo ini harus ditutup.  Begitulah reportase yang gw tonton semalam.

BENARKAH AHOK JUJUR DAN TIDAK PRO MAKSIAT?

Terlepas dari tuduhan banyak kalangan yang menyebut Ahok menggunakan Kalijodo sebagai Panggung Politiknya menjelang Pilgub DKI, gw ingin membahas sudut pandang gw sendiri terkait perkataan Ahok dalam wawancaranya yang ditayangkan semalam.

Ahok mengatakan dia sebenarnya setuju dengan adanya Lokalisasi (Red : dengan syarat khusus), tetapi UU mengharuskan dia sebagai Pemimpin Jakarta untuk menutup Kalijodo.  Itulah yang disebut Ahok bahwa dirinya tidak munafik dan tidak ingin menggunakan Kalijodo sebagai  panggung politiknya dalam rangka mendapatkan simpati dari Kalangan Islam menjelang Pilgub DKI.

Gw nggak dalam kapasitas menilai moralitas Ahok yang setuju bila ada sebuah Lokalisasi dilegalkan. Itu urusan kalangan Ormas Islam yang menilai. Tetapi yang gw catet omongan Ahok itu sudah pernah dilontarkannya dua tahun lalu ketika ada ribut-ribut PSK Online yang tewas dibunuh di Tebet.  Ahok sempat mewacanakan Lokalisasi Legal tetapi kemudian Ahok dibully banyak pihak.  Bagaimana tidak dibully, Kramat Tunggak dan Dolly baru saja ditutup dengan susah payah oleh Pemprov DKI dan Pemkot Surabaya, eh Ahok malah mewacanakan membuka Lokalisasi yang baru.

Kontroversi Ahok yang merupakan Blunder Besar Ahok juga terjadi pada saat publik mengetahui bahwa ternyata Pemprov DKI memiliki Saham di sebuah Pabrik Bir. Ahok melakukan Blunder dengan pernyataan-pernyataan bodohnya. Bir tidak memabukkan karena kadarnya cuma 5 persen. Bier itu obat untuk gampang kencing.  Sungguh pernyataan yang sangat bodoh. Ahok asbun dalam hal tersebut. Biarpun hanya 5% kalau orang minum bir 2 botol besar pasti mabok.  Dan soal obat kencing itu alasannya darimana?  Minum air putih 2 botol besar juga kita semua akan beser, jadi bukan bir nya yang bikin beser.

Intinya  wacana Ahok maupun buah pikiran Ahok yang kemarin-kemarin  sudah dinilai oleh kalangan ormas Islam. Ini fakta masbro. Jangan dibilang gw mengada-ada dan ingin menjatuhkan nama Ahok. Hehehee.  Lanjut yaa.

[caption caption="gbr dari detiknews"]

[/caption]KALIJODO PUNYA TEMAN BERNAMA ALEXIS, KOTA INDAH DAN LAINNYA.

Pria nakal seluruh Indonesia sudah tahu yang namanya Alexis itu seperti apa.  Ahok juga tahu kok. Dengan pergaulan maupun link yang dimilikinya , Bohong besar kalau Ahok tidak tahu dengan apa yang ada di Alexis.  Ada “mahluk-mahluk” dari Uzbekhistan, ada dari Taiwan, Thailand hingga bule.  Lalu katanya ada layanan 1 Ban, 2 Ban, 3 Ban, 1 some, 2 some, 3 some dan seterusnya. (nah kalau yang ini gw nggak paham artinya, gw cuman dengar-dengar dari om-om  nakal). Gw bukan Om-om nakal ya,masbro.. Hahaha.

Intinya yang ada di Alexis ini tidak kalah buruknya dengan yang ada di Kalijodo. Alexis sudah beroperasi belasan tahun lalu. Ada Prostitusi, ada Premanisme (tingkat atas), ada (mungkin) Trafficking dan lainnya. Biasanya tempat begitu juga ada sisi lainnya seperti Judi dan Narkoba.  Itu Alexis yang gw belum pernah masuk. Yang gw pernah masuk itu kawasan Kota Indah di Jl. Pangeran Jayakarta.  Gw tau persis disana Itu  apa aja ada. Mulai tempat Bilyard, Sauna, Judi Koprok, Bar, Karaoke hingga prostitusi.

Gw masuk area itu sekitar 2-3 kali (diajak teman yang juga Bos gw saat itu) pada tahun 2007-2008. Nggak tau deh sekarang seperti apa. Yang jelas itu kalau pagi sampai sore merupakan sebuah blok/komplek bisnis dan perkantoran. Tetapi ketika hari menjelang magrib tempat itu langsung berubah menjadi surga dunia. Sama juga yang ada di sepanjang jalan Hayamwuruk.  Kalau yang ini mah sejak sebelum reformasi juga sudah ada. Setiap malam wanita-wanita cantik berdiri di pinggir jalan sepanjang Hayamwuruk dari pertigaan Mangga Besar sampai pertigaan Harmoni.  Nah di dekat Harmoni juga ada namanya PP kalau tidak salah. Teman-teman gw tahu tempat itu (PP) tetapi sayangnya nggak ada yang pernah ngajak gw untuk jalan-jalan kesana. Hahaaaa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun