Mohon tunggu...
Fadli Firas
Fadli Firas Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Sang Penjelajah

email: rakhmad.fadli@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Wahai Manusia, Traveling-lah ke Segala Penjuru Dunia!

20 Februari 2017   16:45 Diperbarui: 20 Februari 2017   18:11 3237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepasang kekasih sedang menjelajahi alam (foto nadhillah gayvani)

Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan. [Al Mulk: 15]

Siapa yang tidak suka jalan-jalan? Rasanya belum pernah bertemu sama tipe orang seperti ini. Kalaupun ada yang mengatakan tidak suka jalan-jalan, biasanya orang tersebut mempertimbangkan tentang pengeluaran kepada hal-hal yang menurutnya lebih penting.

Sehingga tak jarang ada yang mengatakan jalan-jalan hanya untuk menghambur-hamburkan uang saja. Tidak salah memang. Tetapi yakinlah, meski ia memiliki idealisme seperti itu, namun jika diajak jalan-jalan, apalagi gratis, rasanya mustahil ia untuk menolak.

Umumnya, orang yang melakukan jalan-jalan tujuannya tidak lain adalah untuk refreshing. Menyegarkan diri setelah dihadapi dengan rutinitas pekerjaan. Jalan-jalan adalah obat penghilang rasa lelah. Memang banyak cara untuk meredam rasa lelah. Tetapi yakinlah, jalan-jalan adalah obat paling mujarab, walaupun sekadar bersilaturahmi ke rumah saudara atau berkunjung ke taman di komplek rumah.

Tentu saja jalan-jalan yang dimaksud di dalam Al Quran sebagaimana di awal paragraf ini adalah yang bermakna positif, mengandung manfaat. Yang membuat diri semakin dekat kepada Sang Pencipta. Dengan menjelajahi segala penjuru bumi, bahkan mungkin ke luar angkasa. Melihat ciptaan-Nya yang memesona, sehingga tak jarang membuat berdecak kagum.

Salah satu manfaat jalan-jalan adalah semakin menyadari bahwa diri ini sangat kecil di hadapan-Nya. Bagai butiran debu. Sehingga senantiasa untuk belajar menjadi lebih baik.

Menyaksikan keindahan alam, bahkan keajaiban dunia yang diakui dalam The Seven Wonder, tujuh keajaiban dunia. Merasakan perbedaan dengan ragam bahasa. Aneka ras dengan warna kulit yang berbeda-beda. Padahal sejatinya, nenek moyang manusia adalah satu, Adam dan Hawa.

Manusia disuruh untuk bertafakkur. Merenung. Bersyukur. Dan semakin mendekatkan diri kepada Sang Pemilik Alam Semesta.

Berikut ayat-ayat Al Quran yang memaknai tentang perjalanan:

“Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan bagaimana akibat (yang diderita) oleh orang-orang yang sebelum mereka? Orang-orang itu adalah lebih kuat dari mereka (sendiri) dan telah mengolah bumi (tanah) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan. Dan telah datang kepada mereka rasul-rasul mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata. Maka Allah sekali-kali tidak berlaku lalim kepada mereka, akan tetapi merekalah yang berlaku lalim kepada diri sendiri." [Ar Rum: 9]

"Berjalanlah di (muka) bumi, maka perhatikanlah bagaimana Allah menciptakan (manusia) dari permulaannya, kemudian Allah menjadikannya sekali lagi. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." [Al Ankabut: 20]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun