Medan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Tidak heran jika suasana kotanya tidak jauh berbeda dengan kedua kota besar tersebut: macet dan polusi. Meski tidak separah di Jakarta namun padatnya kendaraan di ibukota Sumatera Utara ini tetap membuat gerah.
Namun di balik kesemrawutan kotanya terselip sebuah kawasan hijau yang sangat indah. Tempat ini menjadi favorit warga Medan untuk menghabiskan waktu senggang atau berolahraga seperti joging. Ratusan burung bangau berkumpul di sebuah rawa seluas 5 hektar yang memang sengaja dirancang khusus untuk komplotan unggas berkaki jenjang ini. Kawasan ini dikenal dengan Cemara.
Taman kota yang memiliki pemandangan menawan ini berada di area Komplek Perumahan Cemara Asri. Namun lokasinya terpisah dari kawasan perumahan tersebut. Taman ini memiliki konsep berbentuk lingkaran. Bundaran di tengahnya dirancang menarik. Pada bahu bundaran dibuat trotoar bagi pejalan kaki. Seperlima bagian trotoar itu lantainya berupa batu-batu timbul yang berfungsi untuk kesehatan saat diinjak. Pada pusat lingkaran merupakan padang rumput.
Bundaran tersebut hanya sebagian kecil dari Taman Cemara. Pada bagian yang mengelilingi bundaran tersebut masih terdapat bahu jalan yang sangat luas. Lebarnya mampu memuat 10 mobil berjejer. Jalanannya dilapisi dengan konblok sehingga terlihat lebih ramah. Bahu jalan ini sering dimanfaatkan pengunjung untuk berlari-lari kecil atau jalan santai.
Pada salah satu sudut taman ini terdapat sebuah area yang sengaja dijadikan rumah bagi ratusan bangau. Sebagaimana kesenangan bangau, habitat unggas berparuh panjang dan berkaki jenjang tersebut dibuat serupa rawa-rawa. Perpaduan antara padang ilalang dengan kolam yang dihuni oleh ribuan ikan di dalamnya.
Selain itu, masih ada “komplek perumahan” merpati di sudut antara taman dengan habitat bangau tersebut. Hanya menempati sebagian kecil. Sarang-sarang burung yang dibuat bertingkat bak hotel dengan ketinggian 3 meter. Disebelahnya juga terdapat sebuah sarang yang dihuni oleh hewan melata ular sawah.
Berjalan sedikit dari taman ini dengan melewati habitat para bangau maka akan ditemukan sebuah vihara terbesar umat Buddha. Di seberang vihara berdiri sebuah sekolah agama Buddha yang berdiri megah. Tempat ini sepertinya memang dirancang sekaligus untuk berwisata. Keindahan kolam-kolam berisi puluhan ikan loi di dalamnya didesain dengan apik. Area taman bermain anak pun tersedia di dalam vihara. Terdapat juga toilet yang bisa digunakan untuk pengunjung.
Lokasi Taman Cemara berada di pinggiran Kota Medan sehingga terhindar dari riuh polusi di pusat kota. Berjarak sekitar 20 menit dari jantung kota Medan dengan kendaraan bermotor. Tidak jauh dari Universitas Negeri Medan (Unimed). Bosan dengan wisata Medan yang itu-itu saja? Sila coba sensasi taman mirip kota modern buatan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H