[caption id="attachment_385789" align="aligncenter" width="600" caption="Pesona Mangrove di Pulau Bintan, Kepri (foto: Dodi)"][/caption]
Pepohonan mangrove yang tumbuh di bibir pulau tidak sekedar sebagai penahan ombak. Fungsi tanaman yang sering disebut bakau tersebut bisa disulap menjadi objek wisata yang menarik. Memungkinkan untuk dieksplorasi dengan masuk ke dalamnya menelusuri sudut-sudut mangrove.
Provinsi Kepri yang berbentuk kepulauan merupakan habitat favorit bagi kehidupan tanaman mangrove. Persentase luas daratan yang hanya sebesar 4 persen membuat wilayah provinsi ini dikelilingi lautan luas yang ditumbuhi ribuan pulau. Tercatat lebih dari 2.000 pulau membentuk gugusan di provinsi yang menjadi poros maritim Indonesia ini.
Keunggulan mangrove yang dimiliki dimanfaatkan oleh sejumlah pihak untuk dijadikan sebagai kawasan wisata andalan. Seperti yang terdapat di daerah Wacopek, Pulau Bintan. Hutan mangrove yang sebelumnya hanya terlihat monoton berjejer tumbuh di tepi laut, kini telah berubah menjadi lebih menawan. Wajah polos pepohonan mangrove seketika menjelma menjadi primadona di tepi laut.
Pondok-pondok terapung tempat bersantai berdiri anggun di atas laut. Atap pondok didesain sedikit mirip dengan yang terdapat di Raja Ampat dibubuhi rumbai-rumbai dedaunan kering nan awet. Antara pondok satu dan lainnya terhubung dengan jembatan berbahan kayu.
Sudut-sudut hutan mangrove bisa dengan mudah dijelajahi dengan melintasi jembatan-jembatan yang menghubungkan setiap titik di dalam kawasan tersebut. Menelusuri sambil menikmati suasana hutan yang bernuansa hening. Beriring soundtrack alam yang keluar dari kicauan fauna yang berhabitat di dalamnya.
[caption id="attachment_385792" align="aligncenter" width="600" caption="Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Pengelola kawasan mangrove Sukardi saat memantau kawasan wisata hutan mangrove (foto: Dodi)"]
Pesona mangrove ini bisa disaksikan di kawasan Indonesia Street City. Sebuah kawasan yang akan dirancang sebagai objek wisata baru di Pulau Bintan. Berjarak lebih dekat dari pusat Kota Tanjungpinang yang terletak di sisi selatan Pulau Bintan. Berbeda dengan kawasan wisata Lagoi yang berada di pelosok utara Pulau Bintan.
Nantinya pada kawasan seluas dua ribu hektar ini akan dibangun objek wisata terpusat sebagaimana di Lagoi. Beragam vila dan hotel berbintang akan berdiri memenuhi kawasan ini. Tak terkecuali pembangunan pusat perbelanjaan berupa mal besar yang turut menjadi bagian dari perencanaan.
Meski pembangunan megah kawasan wisata ini masih berupa pemetaan fondasi, kawasan wisata Hutan Mangrove sudah bisa datangi untuk menikmati pesonanya. Merasakan sensasi berada di tengah-tengah hutan mangrove sambil meluapkan rasa penasaran akan sensasi yang tersimpan di dalamnya. Jembatan didesain elegan dengan untaian tali yang menutupi pada sisi pagar.