PEMBINAAN PASKIBRAKA DARI PENERIMAAN SAMPAI PURNATUGAS
By; Wahed Mannan
Pemateri: Ibnu Hasan Asisten Deputi (Asdep) Bidang Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda
Menyangkut rekrutmen ini sudah sangat  berjalan dengan baik karena ada pembagian tugas yg jelas, saya informasikan dengan landasan-landasan yang sudah memadai, pemahaman-pemahaman aparatur negara yg sudah memadai hampir tidak ada yag berhianat dalam pembinaan paskibraka ini. Tidak lagi berbicara antar kabupaten ketinggian, kita berbicara diekskul, bicara tingkat sekolah, bicara antar sekolah, bicara tingkat kacamatan. Jadi terlalu tinggi klo kita bicara tingkat kabupaten/kota dalam pembinaan paskibraka. Perlu dipertimbangkan  tentang ada dikotomi antara purnawirawan, ada yang jadi duta pancasila, dan ada yang tidak jadi duta pancasila. Tidak boleh ada gejolak dibawah itu, emang kami penjahat, emang kami radikalisme, emang kami teroris, emang kami tidak dispilin. Apakah kamu tidak terlibat dalam penanaman pentingnya nilai-nilai norma agama.
Proses rekrutmen paskibraka ini sejak SD bahkan dari Tk paskibraka itu, makanya  kalau orang ngomong tidak paham historisnya  bingung malah jadi blunder.
Bahwa paskibraka ini sebuah idola bangsa ini yg intinya disana bagaimana istana itu betul-betul menginspirasi jutaan bahkan ratusan juta, yang mulai dari TK  yg melihat pentingnya disiplin, penting baris berbaris. Jutaan pasang mata yang menyaksikan istana walaupun musim pandemi  hampir tidak ada fitnah, yang bergabung dalam paskibraka itu sangat banyak, elemennya sangat baik, ekspektasi orang sangat baik. Bagaimana putra putrinya harus lolos dan tetap tidak ada kompromi  sehingga alhamdulillah berjalan dengan baik. Bahwasanya pola pndidikan generasi muda yg betul-betul efektif, mungkin ada yg lain tapi, tidak ada yg sedahsyat paskibraka karna proses berjalanan  panjang mulai dari ekskul , bahkan ada yang dari TK, SD, SMP bahkan sudah ada yang mulai mempersiapkan diri, SMA sudah terjadi kompetitif yg sangat sengitnya. Saya tidak berbicara kabupaten karna kabupaten sudah ada tim yang sangat solid dari pemda melalui dispora dengan melibatkan TNI dan polri. Jangan ada ke khawatiran sedikitpun kemudian purna paskibraka sebagai penyokong utama. Apakah nanti purna tidak terlibat lagi karena ada duta sehingga terjadi gesekan-gesekan, semoga tidak terjadi makanya harus ada solusi.
Kita semua tahu bahwa ketika mereka mengibarkan bendera, jutaan pasang mata terjadi  detak kagum baik menyaksikan dilayar kaca maupun secara langsung di Istana, begitu juga kabupaten kota hanya beda-beda sedikit tingkat keindahan, tingkat karapihannya, jadi intinya kita saling memiliki. Itu hanya proses dalam pengibaran bendera. Mereka yang dari provinsi lain terbangun perilaku kekeluargaan dalam perilaku nilai-nilai pancasila.
Kunci segala macam persoalan kehidupan dan sukses dalam berbagai hal itu karena disiplin. Disamping disiplin harus memiliki kepribadian, maka purna paskibraka atau calon paskibraka ini kepribadian yang dibangun. 95% terjadi PHK pemutusan hubungan kerja dan tidak bisa eksis di masyarakat itu kepribadian. Maka ketika BPIP masuk ke dalam, dan pembinaan sudah sangat tepat seharusnya dari dulu. Kemarin ada pada tahun 2021 narasumber dari paskibraka hanya BPIP, dialog-dialog degan purna hanya sedikit dengan materi yang sangat perkasa dan memadai.
Intinya disitu yang paling dahsyat bagaimana rasa hormat kepada senior, rasa memiliki satu sama yang lain. Bagaimana kehidupan berpancasila dengan ragam agama, suku, budaya dan sebagainya. Justru yang membuat mereka jadi tantangan sehingga mereka jadi menahan diri, menahan kata-kata timbul kebaikan-kebaikan yang mncul. Outputnya menjadi orang yg beriman, cakab, menjadi pribadi yang baik, bertakwa kpd Tuhan Yang Maha Esa, berpikiran positif dan seterusnya. Bahwa mereka yg bertugas di kabupaten, provinsi dan nasional karena memang intinya paskibraka walaupun sekarang kacamatan sudah cukup banyak kacamatan yg menyelenggarakan dengan pola sistem yang sudah  mendekati kabupaten kota, mendekati provinsi sebagian baru tiga.
Rekrutmen atau seleksinya harus dilakukan secara berjenjang . kemudian jenjang tersebut ada tahapan-tahapannya dan ada beberapa aspek yang harus dilakukan sebagai warga negara. Pada tahun 2016 presiden turun tangan memberikan solusi yg terbaik karena ada yg berkewarganegaraan ganda tapi dia punya KTP dan punya KK sehingga kita beranggapan bahwa itu warga Indonesia. Setelah kita lebih berhatihati tetap santun tidak arogan. Kemudian yg mempunyai nilai lebih baik dalam akademisi, dalam kesenian, jadi tidak hanya cakab dalam berpaskibraka dan juga mampu melaksanakan materi baris berbaris, sanggup menjalani masa latihan, masa karantina dan belum pernah menjadi anggota paskibraka kecuali tingkat kecamatan. Kemudian kalau pusat  itu yang jelas adalah kelas 1 SMA yang lagi mau naik kelas 2 tidak ada kompromi. Kalau kabupaten/kota agak sedikit fleksibel karena tingkat perekrutannya terbatas.