Belajar dan mengajar pada dasarnya adalah interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Tujuan yang hendak dicapai agar dapat memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap peserta didik sebagai bentuk perubahan perilaku. Belajar dan strategi belajar merupakan faktor yang dapat menentukan keberhasilan siswa dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar menuntut cara guru mengajar atau menyampaikan pelajaran yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa. Dalam hal ini metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan dan juga alat peraga yang digunakan akan mempermudah siswa untuk memahami materi. Model pembelajaran yang akan digunakan dapat memberikan kesan agar siswa lebih menyenangi pelajaran. Hal-hal yang disampaikan di atas merupakan kondisi yang diharapkan pada pihak guru yang merupakan dasar yang harus dipaparkan dengan jelas pada penulisan latar belakang masalah.
Kesulitan maupun kegagalan yang dialami siswa tidak hanya bersumber dari kemampuan siswa yang kurang tetapi ada faktor lain yang turut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar yaitu faktor dari luar diri siswa, salah satunya adalah kurangnya perhatian siswa saat guru menerangkan bisa jadi akibat model yang digunakan guru juga kurang menarik, kurangnya perhatian orangtua siswa kepada anak-anak mereka saat belajar Model pembelajaran yang kurang efektif dan efisien, menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik, misalnya pembelajaran yang monoton dari waktu kewaktu, guru yang bersifat otoriter dan kurang bersahabat dengan siswa sehingga siswa merasa bosan dan kurang minat belajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu meningkatkan kualitas profesionalismenya yaitu dengan cara memberikan kesempatan belajar kepada siswa dengan melibatkan siswa secara efektif dalam proses belajar mengajar. Model yang digunakan mengajar dari sejak begitu lama adalah model konvensional yaitu dengan lebih banyak mengandalkan ceramah dan alat bantu utamanya adalah papan tulis.
Model konvensional yang digunakan pada saat mengajar menitik beratkan pada keaktifan guru, sedangkan siswa cenderung pasif. Salah satu metode pembelajaran yang digunakan untuk mengantisipasi kelemahan model konvensional adalah pembelajaran menggunakan model ekspositori Pembelajaran dengan model ekspositori merupakan suatu pembelajaran dimana siswa bekerja bersama teman-temannya mengihtisarkan bagian-bagian dari materi yang dipelajari.
Model ekspositori ini dirancang untuk menciptakan kerjasama antar siswa agar suasana pembelajaran di kelas menarik dan bisa menciptakan suasana kelas yang hidup. Media adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Kemampuan guru untuk menggerakkan minat serta motivasi siswa untuk mau belajar dengan giat adalah salah satu hal yang dituntut dengan penggunaan model ekspositori yang diupayakan dalam penelitian ini. Motivasi sebagai keseluruhan daya penggerak siswa didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan  yang dikehendaki siswa dapat tercapai. Motivasi yaitu keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan (Sardiman, 1996: 75).
Model Ekspositori walaupun masih tergolong konvensional namun dalam proses pelaksanaannya sudah mengalami proses perbaikan yaitu sebagai rangkaian kegiatan belaja yang dimulai dengan orientasi dan penyampaian informasi yang bersumber dari buku teks, referensi atau pengalaman pribadi dengan menggunakan tehnik ceramah, berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari, dilanjutkan dengan pemberian ilustrasi atau contoh soal oleh guru, diskusi tanya jawab sampai akhirnya guru merasa bahwa apa yang diajarkannya dapat dimengerti oleh siswa. Pendekatan ini cenderung menekankan demonstrasi, diskusi dan laporan studi.
Jayanthi (2009) menyatakan bahwa metode ekspositori adalah metode pembelajaran yang digunakan dengan memberikan keterangan terlebih dahulu definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Siswa mengikuti pola yang ditetapkan oleh guru secara cermat. Penggunaan metode ekspositori merupakan metode pembelajaran mengarah kepada tersampaikannya isi pelajaran kepada siswa secara langsung. Penggunaan metode ini siswa tidak perlu mencari dan menemukan sendiri fakta-fakta, konsep dan prinsip karena telah disajikan secara jelas oleh guru. Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ekspositori cenderung berpusat kepada guru. Guru aktif memberikan penjelasan atau informasi pembelajaran secara terperinci tentang materi pembelajaran. Metode ekspositori sering dianalogikan dengan metode ceramah, karena sifatnya sama-sama memberikan informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H