Membangun Bisnis yang Kreatif dan Inovatif di Era Digital
Banyak faktor yang menjadi pendorong atau penghambat kemajuan bisnis atau usaha kita di era digital. Tetapi terdapat elemen terpenting agar bisnis kita mampu bertahan di saat kompetitor bertambah yakni dengan inovasi dan kreatif. Inovasi dan kreatif merupakan dua hal yang selalu menjadi kata kunci untuk menyukseskan sebuah usaha. Untuk menghadapi suatu perubahan yang ada, baik dari lingkungan dalam perusahaan atau dari lingkungan luar perusahaan, maka inovasi dan kreativitas sebagai tumpuannya.
Kurt Lewin (1951) menjelaskan, ada beberapa langkah untuk menghadapi perubahan, yaitu dengan teori force, sebagai berikut: Unfreezing, yakni proses penyadaran tentang perlu atau adanya kebutuhan untuk berubah. Changing, yakni langkah berupa tindakan, baik memperkuat (driving forces) maupun memperlemah (resistences). Refreezing, yakni membawa kembali organisasi kepada keseimbangan yang baru (a new dynamic aquibrium).
Dewasa ini, banyak pebisnis yang sangat kreatif berkontribusi menciptakan inovasi dan peluang usaha dalam berbisnis. Bisnis kreatif di era digital ini adalah jenis bisnis yang memiliki inovasi-inovasi yang menarik. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh jaringan internet yang semakin berkembang dan semakin cepat yang kini menuju era society 5.0. Menjamurnya bisnis kreatif di era digital ini juga berkaitan dengan pola belanja masyarakat yang berubah menjadi senang berbelanja secara online dari yang sebelumnya belanja secara offline.
Dalam merancang strategi bisnis digital yang inovatif dan kreatif berikut langkah-langkah yang bisa kita terapkan:
Memanfaatkan teknologi yang ada seperti akses internet guna mempromosikan produk kita atau memakai komputer dalam proses pembukuan. Semua bisa dimaksimalkan dan dipelajari dengan mudah di berbagai platform digital yang tersedia. Kemudian digital marketing sebagai bagian dari promosi merek atau produk/jasa dengan menggunakan media elektronik atau digital.
Menggunakan sosial media. Melihat pengguna aktif sosial media di Indonesia yang mencapai 191,4 juta dapat digunakan sebagai alat bantu dalam strategi bisnis. Dalam segi biaya dan efisiensi jauh lebih unggul dibandingkan dengan menggunakan media cetak atau sejenisnya, selain itu jangkauannya pun sangat luas dan merata dari berbagai kalangan usia. Dalam mennggunakannya pun tidak perlu memiliki keahlian khusus, kita hanya perlu memasarkan produk atau layanan dengan membuat konten yang valuable yaitu yang dapat menjawab pertanyaan para pembacanya, dapat menyelesaikan masalah dan memberikan manfaat bagi khalayak.
Mobile Friendly. Kita perlu memperhatikan tampilan perangkat seluler dalam memasarkan produk. Cara ini membuat orang tertarik untuk mengunjungi toko online kita. Serta aturlah informasi di online shop agar selalu diperbaharui, menarik dan segar tampilannya. Perhatikan pula untuk membangun brand awareness yaitu dengan menciptakan visibilitas online yang merupakan representasi dari bisnis tersebut. Contohnya mengembangkan bisnis tersebut dengan menggambarkan identitas brand secara visual. Seperti mendesain tampilan website, dan media sosial sesuai dengan jenis bisnis tersebut. Lalu gunakan aplikasi untuk membantu meringankan pekerjaan bisnis kita. Dengan menggunakan aplikasi ini, kita dapat menghemat biaya, waktu dan tenaga. Selain itu, aplikasi tersebut juga memberikan kemudahan dalam penggunaan.
Inovasi dalam memberikan pelayanan terbaik merupakan bagian yang tidak bisa ditiadakan. Jadikan konsumen sebagai Raja yang mana dituntut memberikan kepuasaan dalam membeli produk/jasa kita. Kita dituntut untuk terus mengikuti perkembangan tren yang ada, bisa dengan mengadakan siaran langsung di aplikasi e-commerce dalam rangka memberikan penawaran ekslusif serta ajang promosi yang mana cukup digandrungi oleh konsumen kita. Lalu membalas pesan dari konsumen yang cepat namun tetap mengutamakan humanis. Dengan inovasi langkah tersebut tersebut maka lambat laun bisnis yang kita tekuni menjadi naik traffic-nya dan penilaianya bisa sesuai yang diharapkan.
Â