Filsafat dakwah sangat signifikan dalam membentuk karakter individu melalui internalisasi nilai-nilai Islam, pelatihan moral dan etika, pengembangan keterampilan sosial, serta meningkatkan kesadaran diri.
Ini tidak hanya memperkuat aspek spiritual, tetapi juga mendorong individu menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab.
Di bidang pendidikan, nilai-nilai dakwah diserap melalui metode pengajaran berbasis nilai, aktivitas ekstrakurikuler religius, lingkungan pendidikan yang mendukung, serta kerja sama antara institusi pendidikan, orang tua, dan komunitas.
Selain itu, evaluasi kontinu diperlukan untuk memastikan berhasilnya pengembangan karakter siswa. Dengan pendekatan ini, dakwah tidak hanya menciptakan pribadi yang saleh secara individu, tetapi juga menghasilkan generasi yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan memiliki empati sosial yang kuat.
Filsafat dakwah berperan penting dalam membentuk karakter individu melalui internalisasi nilai-nilai Islam, pendidikan moral dan etika, pengembangan keterampilan sosial, serta peningkatan kesadaran diri. Proses ini tidak hanya memperkuat aspek spiritual, tetapi juga mendorong individu menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Dalam implementasinya di dunia pendidikan, nilai-nilai dakwah diintegrasikan melalui metode pengajaran berbasis nilai, kegiatan ekstrakurikuler religius, lingkungan pendidikan yang mendukung, serta kolaborasi antara lembaga pendidikan, orang tua, dan masyarakat. Evaluasi berkelanjutan juga diperlukan untuk memastikan keberhasilan pengembangan karakter siswa. Dengan pendekatan ini, dakwah tidak hanya membentuk pribadi yang saleh secara individu, tetapi juga menciptakan generasi yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan memiliki kepekaan sosial tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H