Pada kesempatan ini saya akan memaparkan apa itu peran tasawuf pada era modern, sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya tasawuf secara bahasa ialah berasal dari istilah arab, tashawwafa-yatasyawwafu-tashawwufan yang berarti berbulu banyak. Sedangkan tasawuf menurut istilah yaitu ilmu yang mempelajari tentang cara- cara membersihkan hati dari berbagai penyakit hati, dapat dipadukan dengan sifat-sifat terpuji melalui perjuangan meningkatkan ketakwaan , perjuangan melawan hawa nafsu, yang bisa kita kenal dengan sifat mujahadah, dan kita dapat melalui dengan latihan membiasakan diri agar tidak melakukan hal yang dapat mengotori jiwa atau bisa kita kenal dengan sifat riyadhah. Dengan cara membiasakan sifat tersebut, kita dapat melatih peran tasawuf pada era modern saat ini. Peran tasawuf tidak melatih jiwa seseorang untuk membenarkan kebiasaan melainkan membiasakan kebenaran.
Adapun beberapa istilah tasawuf  yang memiliki makna masing-masing mulai dari kata shafa' (bersih atau bening), shaff (barisan) shafwah (pilihan, umat pilihan), shuffah (alas duduk), theoshopy (kearifan tuhan), dan shuf (bulu domba atau wol kasar). Dapat kita ketahui bahwasan nya istilah tasawuf sendiri belum dikenal pada era rasulullah maupun sahabat, namun nilai-nilai tasawuf sudah tercermin pada era nabi muhammad saw serta para sahabat, adapun nilai-nilai tersebut ialah ibadah mahdhah yang dapat kita maknai dengan ibadah yang menghubungkan antara hamba dan tuhan nya dan ibadah ghairu mahdhah yaitu ibadah yang dilakukan atas dasar keinginan diri pribadi, ataupun berdasarkan  perintah, anjuran, dan tidak ada larangan terhadap suatu perbuatan. Contoh ibadah ghairu mahdhah pada era rasulullah ialah, kepedulian dan kedermawanan kaum anshor (penduduk asli kota madinah), terhadap kaum muhajirin  (penduduk kota mekkah yang hijrah ke madinah). Tepatnya terletak pada firman allah swt dalam QS. Al-Hasyr:9. Allah berfirman.
Yang berarti "orang-orang (ansar) yang telah menempati kota (madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (mujahirin) mencintai orang yang berhijrah ke (tempat) mereka. mereka tidak mendapatkan keinginan di dalam hatinya terhadap apa yang diberikan (kepada muhajirin). Mereka mengutamakan (mujahirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak" (QS. Al-Hasyr:9).
Pada ayat tersebut kita dapat pelajari betapa dermawan kaum anshor dalam meneladani sifat tasawuf dengan membantu kaum muhajirin di kota madinah, ia tidak hanya melihat keadaan dirinya sendiri melainkan ia hanya melihat keadaan saudara muslim yang lain karena kaum anshor melihat saudara muslimnya lebih membutuhkan dibandingkan dirinya dari sisi makanan, tempat tinggal, serta kebutuhan pokok yang lainnya
Dapat kita rasakan bagaimana era modern memiliki sisi negatif dan dibalik sisi negatif tersebut adapula sisi positifnya. Sebagaimana sisi negatif pada era modern dapat menimbulkan masalah tertentu mulai seperti kenakalan remaja, belum lama kita sempat dihebohkan melalui media sosial dengan kenakalan remaja seperti melakukan penindasan atau dapat kita ketahui dengan penindasan bahkan kriminal yang dilakukan yang disebabkan kenakalan remaja.Â
Dengan adanya peran tasawuf pada era modern ini dapat menghilangkan sisi negatif tersebut dengan tujuan menciptakan remaja yang berkualitas akan agama serta terciptanya kedamaian pada negara untuk menumbuhkan sifat tasawuf pada era modern saat ini. Dibalik sisi negatif tersebut adapula sisi positif pada era modern yaitu meningkatnya kualitas hidup mulai dari teknologi yang dapat mempermudah kita sebagai manusia untuk melalukan aktifitas seperti adanya handphone, dapat membantu kita dalam melakukan silahturami, alat ekonomi, bahkan kita bisa mengakses transformasi secara online.
Didalam sifat tasawuf terdapat beberapa amalan yang harus kita ketahui yaitu tazkiyatun nafs (upaya membersihkan jiwa dari berbagai penyakit hati serta sifat-sifat tercela), taqorrub ila allah (perjuangan untuk mendekatkan diri kepada allah), hudur al-qalb ma'allah (merasakan kehadiran allah dalam hati).
Oleh karna itu, peran tasawuf pada era modern begitu penting dimulai dari beberapa hal yang dapat mengembangkan dan mengaplikasikan tasawuf yang diseimbangkan dengan pengetahuan teknologi agar terciptanya keseimbangan antara tasawuf dan era modern. Mungkin cukup sampai disini pemaparan yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat bagi pembaca khususnya bagi saya pribadi.
Penulis : Fadli
Dosen pengampuh : Dr. H. Hamidullah Mahmud, LC, MA.
