Mohon tunggu...
Fadli Dani
Fadli Dani Mohon Tunggu... Swasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pegawe Minyak yang belajar menulis :)) danifadli@gmail.com 082240404710

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Sikap Suami Ala Rosululloh

21 April 2017   22:06 Diperbarui: 22 April 2017   08:00 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dan bergaullah dengan mereka (istri) dengan cara yang ma'ruf. Kemudian bila kamu tidak meyukai mereka (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."  (An Nisa. 19)

Apabila istri tidak taat kepada suami, bisa jadi suaminya belum layak ditaati. Suami harus berani mengevaluasi diri. Ibarat ada bisul terus dibelai, tentu orang menjadi marah bukan karena belaiannya, tapi karena bisulannya. Kekerasan itu bukan alternatif yang sangat penting, tapi lemah lembutnya yang bisa mendobrak kekerasan.

Aspek-aspek lain yang juga harus diperhatikan oleh seorang suami ketika mendidik keluarga adalah perkataan yang harus terjamin kebenarannya. Jangan sampai seorang suami berbohong sedikit pun kepada anak dan istrinya, kecuali untuk hal-hal positif yang hanya ditujukan untuk menyenangkan hati mereka, seperti memuji masakan atau dandanannya. Selanjutnya, bila memperingatkan sesuatu harus tepat situasi dan kondisi.

Jangan sampai ketika bicara tidak tepat sikapnya, karena orang yang sedih dengan orang yang gembira itu berbeda situasi hatinya. Lalu, jika berbicara jangan sampai menyusahkan. Suami yang baik, kata-katanya itu harus yang enak. Jangan bicara yang membuat istri tertekan. Misalkan, istri punya kekurangan pada tubuhnya, jangan disebut-sebut. Istri punya masa lalu jangan diungkit-ungkit. Istri punya keadaan orangtua yang punya suatu kekurangan, jangan sekali-kali dibeberkan. Jangan membuat orang susah persaannya. Dan terakhir, seorang suami yang baik itu, kalau berbicara dapat memberi manfaat.

Nabi Muhammad Saw sangat memuliakan sekali istri-istrinya. Di rumah membantu pekerjaan istri-istrinya. Bahkan Rasulullah Saw memanggil istrinya itu dengan panggilan kesayangan "Humariah" atau "yang kemerah-merahan". Artinya carilah apa yang membuat istri senang. Beliau benar-benar senang bercengkrama dengan keluarganya. Anak istri beliau dibahagiakan dan dimuliakan dengan bimbingan ukhrawi.

Seorang suami memang sudah seharusnya mampu membimbing istri agar berakhlak mulia. Kalau mempunyai uang, dibimbing supaya jadi ahli shadaqah. Kalau ada waktu, dibimbing supaya waktunya bermanfaat. Jadi apabila suami memberi uang ke ibu, itu belum tentu identik dengan kasih sayang, tapi jika diiringi dengan membimbing ibu menjadi ahli shadaqah, itulah kasih sayang.

Yang paling penting dari semua ini adalah selain suami harus berlemah lembut, jadi contoh, dan mendidik ini adalah bagaimana suami mendidik anak-anak agar dapat mengenal Allah dan bisa tahu arti hidup ini agar bisa mengarungi hidup di jalan Allah. Tidak cukup hanya bawa uang, tapi anak harus tahu bagaimana mensyukuri uang, bagaimana menafkahkan uang di jalan Allah. Kehormatan seorang suami bukan karena gelar, pangkat, kedudukan, harta, jabatan, atau popularitas.

Yang namanya kemuliaan itu kalau kita punya kemampuan untuk jujur pada diri sendiri dan senantiasa memperbaiki diri agar tidak menyimpang dari jalan Allah. Sehingga walaupun dia tidak dikenal, walaupun dia pekerja yang memungut sampah, walaupun dia pembantu di rumah, tapi jadi lebih bagus daripada majikannya yang status jabatannya yang lebih tinggi. Lebih dari itu, ia mampu membimbing keluarganya menuju ridha Ilahi. Wallahua'lam. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun