Mahasiswa IPB University memperkenalkan dan mengadakan pelatihan hidroponik sistem wick skala rumah tangga kepada Ibu PKK Desa Jendi, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri. Program tersebut diinisiasi oleh tujuh mahasiswa yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi yang beranggotakan Fadli Aulia Finesta Putra Prana (Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan) selaku koordinator desa, Haris Dedi Irawan (Agronomi dan Hortikultura), Fadiela Salima Putri (Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis), Sherly Audrien Yolanda (Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata), Meydiana Triwidha Aryani (Manajemen), Nirvani Irmalasari Riani Putri  (Gizi Masyarakat), Monieca Setiya Nisa Sastra (Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat).
Hidroponik merupakan teknik budidaya tanaman yang dilakukan tanpa menggunakan tanah dan memanfaatkan air sebagai media tanam. Pada dasarnya budidaya tanaman secara hidroponik mempunyai banyak keunggulan dibandingkan dengan budidaya tanaman yang lainnya. Hidroponik sangat cocok untuk di segala daerah dengan keterbatasan lahan tanam. Pengaplikasian hidroponik yang mudah dan efisien sangat berpotensi dapat dilakukan oleh semua kalangan. Hidrponik bisa menjadi alternatif solusi pemenuhan kebutuhan pangan dengan sasaran terkecil yaitu keluarga. Teknik budidaya hidroponik cenderung lebih ramah lingkungan dengan hasil tanaman yang unggul secara nutrisi. Terkait nutrisi tanaman dapat dibuat sendiri atau menggunakan larutan AB mix yang sudah umum digunakan untuk hidroponik.
Hidroponik sistem wick atau sistem sumbu merupakan salah satu sistem hidroponik yang paling sederhana dari sistem hidroponik yang lainnya karena tidak memiliki bagian yang bergerak sehingga tidak menggunakan pompa listrik. Sistem sumbu ini merupakan sistem yang pasif dalam hidroponik karena akar tidak bersentuhan langsung dengan air. Pemberian asupan nutrisi dilakukan dengan melewati akar tanaman yang disalurkan dengan melaui sumbu. Sumbunya merupakan bagian penting pada sistem ini karena tanpa penyerap cairan  yang baik, tanaman tidak medapatakan nutrisi yang dibutuhkan.  Sumbu yang sering digunakan adalah kain flanel karena sifatnya yang baik dalam menyerap cairan.
Kelompok KKN-T Inovasi IPB melakukan sosialisasi dan praktik penanaman sayuran menggunakan hidroponik sistem wick sebagai upaya pemanfaatan lahan pekarangan rumah dan alternatif pemenuhan kebutuhan pangan keluarga. Sosialisasi dilakukan tanggal 16 Juli 2023. Sosialisasi yang dilakukan dengan mengungsung tema "Pengoptimalan Pekarangan dengan Hidroponik Sayuran sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Pangan Keluarga". Â Materi yang disampaikan berupa pengenalan hidroponik sistem wick, alat dan bahan yang dibutuhkan, tahapan perakitan, perawatan tanaman serta keunggulan hidroponik itu sendiri. Kegiatan ini dihadiri oleh Ibu ibu rumah tangga dan pengurus Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Nglarangan, Desa Jendi.
Sosialisasi diawali dengan pre test, pembagian brosur materi, demonstrasi dan praktik penanaman, sesi tanya-jawab, dan diakhiri dengan post test. Adapun tahapan kegiatan menanam secara hidroponik sistem wick yaitu : Penyemaian benih sayuran bayam dan kangkung di rockwool, pemasangan sumbu kain flanel di netpot, perancangan konstruksi hidroponik sistem wick dengan wadah baki, pembagian hasil penyemain, pembuatan larutan nutrisi AB mix, penyeimbangan konsentrasinya, dan pindah tanam. Selepas kegiatan terdapat pembagian peralatan yang digunakan untuk praktik kepada kelompok PKK Dusun Nglarangan.
Ibu rumah tangga dan pengurus PKK begitu antusias dalam sosialisasi dan demonstrasi praktik hidroponik sistem wick. Rasa keingintahuan mereka begitu tinggi untuk belajar terkait hidroponik ini. Hal ini disebabkan belum pernah ada sosialisasi terkait hidroponik disini. Harapannya setelah sosialisasi ini, setiap ibu rumah tangga dapat mengoptimalkan pekarangannya dengan budidaya sayuran menggunakan hidroponik sistem wick.
Budidaya sayuran tidak harus menggunakan tanah dan memiliki lahan yang luas. Budidaya sayuran denga teknik hidroponik sistem wick dapat menjadi solusi dari permasalahan tersebut. Budidaya tanaman dengan hidroponik sistem wick ini juga tidak memerlukan biaya yang mahal, tidak perlu listrik, mudah dalam perakitan instalasinya, dan tidak perlu perawatan khusus. Oleh karena itu, hidroponik sistem wick memiliki potensi untuk dapat diterapkan pada setiap keluarga.