Mohon tunggu...
Fadli Arif
Fadli Arif Mohon Tunggu... Seniman - Presiden

Manusia bukan saling membutuhkan,tapi saling memanfaatkan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Usaha dan Kerja Keras, Tidak Akan Mengkhianati

24 Mei 2024   10:35 Diperbarui: 24 Mei 2024   11:03 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau dan aliran sungai yang jernih, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Arif adalah seorang anak petani yang sederhana, dengan semangat yang membara untuk belajar. Meskipun keluarganya tidak memiliki banyak harta, mereka selalu memberikan dukungan penuh terhadap pendidikan Arif. Orang tua Arif percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.

Setiap hari, Arif berjalan kaki sejauh lima kilometer untuk mencapai sekolahnya. Di sepanjang jalan, ia sering berhenti untuk mengamati alam sekitar dan belajar dari keindahan alam tersebut. Dia tertarik pada segala sesuatu yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan, terutama fisika dan matematika. Di sekolah, Arif dikenal sebagai siswa yang rajin dan cerdas. Guru-gurunya sering memujinya karena ketekunan dan kecerdasannya.

Namun, perjalanan Arif tidak selalu mulus. Ketika dia duduk di bangku SMA, keluarganya menghadapi kesulitan finansial yang cukup berat. Ladang pertanian mereka gagal panen karena cuaca buruk, dan pendapatan keluarga merosot tajam. Orang tua Arif mulai khawatir tidak dapat membiayai pendidikan anaknya lagi. Melihat kesulitan yang dihadapi orang tuanya, Arif merasa terpukul. Namun, dia tidak menyerah.

Dengan tekad kuat, Arif mencari cara untuk membantu keluarganya sekaligus tetap bersekolah. Dia mulai bekerja paruh waktu di sebuah bengkel mobil di desa tetangga. Setiap sore setelah pulang sekolah, Arif bekerja keras memperbaiki mobil, membersihkan peralatan, dan membantu pemilik bengkel. Meskipun lelah, dia tetap semangat karena tahu bahwa usahanya ini dapat meringankan beban orang tuanya.

Di tengah kesibukannya bekerja dan belajar, Arif tetap berprestasi di sekolah. Dia sering kali belajar hingga larut malam, mengulang pelajaran dan menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya. Kesulitan tidak membuatnya putus asa, melainkan semakin membulatkan tekadnya untuk meraih cita-cita. Dia ingin menjadi seorang insinyur dan membangun infrastruktur yang lebih baik untuk desanya.

Usaha dan kerja keras Arif membuahkan hasil. Pada akhir tahun ajaran, dia berhasil lulus dengan nilai tertinggi di sekolahnya. Kabar tentang prestasi Arif tersebar luas, hingga sampai ke telinga seorang dermawan yang tinggal di kota. Terinspirasi oleh ketekunan dan semangat juang Arif, dermawan tersebut menawarkan beasiswa penuh untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Arif menerima tawaran beasiswa tersebut dengan rasa syukur yang mendalam. Dia melanjutkan studi ke universitas ternama di kota besar. Di sana, dia terus menunjukkan dedikasi dan semangat belajarnya yang tinggi. Arif berhasil lulus dengan predikat cum laude dari fakultas teknik sipil.

Setelah lulus, Arif kembali ke desanya dengan ilmu dan pengalaman yang ia peroleh. Dia membangun jembatan dan jalan yang lebih baik, memudahkan akses masyarakat desa ke kota. Dia juga mendirikan sekolah gratis untuk anak-anak desa, agar mereka dapat meraih pendidikan yang layak seperti dirinya dulu.

Kisah Arif adalah bukti nyata bahwa dengan tekad, kerja keras, dan semangat yang pantang menyerah, seseorang dapat mengatasi segala rintangan dan mencapai impian mereka. Dia menjadi inspirasi bagi banyak orang di desanya dan menunjukkan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih sukses.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun