Puisi alam tertutup oleh jeritan kepedihan.
Berkelana melintasi sungai-sungai gelap,
Plastik membawa pesan tanpa suara.
Hewan laut menari di balik tirai air,
Namun dalam senyap, mereka menanggung penderitaan.
Mari kita rebahkan tembok kebingungan,
Menjalin seruan untuk bersatu melawan.
Kurangi, daur ulang, dan lestarikan,
Agar puisi bumi tak lagi diterpa kesakitan.
Sampah plastik, kisah yang tak ingin berakhir,
Namun kita, penulisnya, memiliki kekuatan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!