Mohon tunggu...
Fadli Jabir
Fadli Jabir Mohon Tunggu... -

“Sebuah peran dalam bentuk apapun di mulai dengan tumbuhnya budaya yang tiap langkahnya dibarengi dengan tindakan baru dalam sebuah inovasi sehingga hasil yang ingin di peroleh sesuai dan dapat memperbaiki pola kehidupan yang ada sebelumnya”

Selanjutnya

Tutup

Humor

Alat Perah Susu Otomatis

11 Oktober 2011   10:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:05 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

"TUKANG SAPI ".                                Suatu hari seorang peternak membeli alat pemerah susu berteknologi canggih. Pada saat alat itu datang, kebetulan istrinya sedang pergi beberapa hari.
Karena kesepian dan mengingat bagaimana cara memerah susu, terpikirlah untuk mencoba alat itu ke dirinya sendiri.

Ia memasukan "anu" nya ke ujung alat tersebut dan menyalakannya, secara otomatis semuanya berjalan dan mulailah alat itu memijat, bergetar dan menghisap keras lalu berubah lembut. Si peternak merasa kenikmatan yang luar biasa, bahkan akhirnya sampai dia ejakulasi. Akan tetapi saat ia sudah ejekulasi, ia tidak dapat melepaskan alat tersebut, dengan panik ia membaca manual yang masih tergeletak tetapi tidak diberitahukan bagaimana cara melepaskan alat itu.

Dia mencoba semua tombol yang ada di alat itu, tetapi malah membuat alat itu memijat, bergetar dan menghisap lebih keras atau lebih lembut yang membuatnya kembali ejekulasi.

Dalam kondisi lemas akhirnya ia memutuskan untuk menelpon nomor customer service yang ada di manual dengan ponselnya.
Peternak : "Halo, saya baru saja menggunakan mesin pemerah susu buatan perusahaan anda. Mesin ini bekerja dengan luar biasa, tapi bagaimana cara melepasnya dari kantong susu sapi ?" (Berbohong karena malu kalau cerita sebenarnya)

Customer Service : "Oh tenang saja Pak. Alat kami secara otomatis akan melepasnya kalau sudah mengumpulkan 2 galon susu...."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun