Mohon tunggu...
fadli cool
fadli cool Mohon Tunggu... -

beginner writing... :D

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Tips Semangat dalam Membaca Bagaikan Makan Pizza

21 November 2013   20:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:50 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1385042084599712769

Salam fighting menulis…. Hmmp, udah lama keknya aku gak nulis, rasanya ada yang kurang dalam hidupku kalau gak nulis, rasanya acem makanan tanpa garam, (loh?) itulah perasaan yang ku rasakan saat ini kalau gak nulis, tapi kalau udah nulis gak da putus-putusnya, always on, kalau lagi datang ya semangat ku, pi kalau gak ya gitulah, sifat malas lah yang selalu terkubur didalam diri ini, jikalau ada orang yang mampu membuat obat untuk mengobati rasa malas ini dalam bentuk tablet, pastilah orang tersebut akan diberikan penghargaan Olympic awards atas penemuan baru yang di tunggu-tunggu manusia, tapi yang jelasnya itu tidak akan ada.. (ngaco ni (-__-).. Well, judul diatas kutujukan pada diriku dengan kalian semua  ni sobat, dimana pada era modern ini minat baca dalam generasi bangsa (pemuda) memang sudah di bawa standart, alias minim sekali yang tertarik dalam membaca baik itu baca buku, media massa, artikel, dan lain sebagainya. Padahal dibalik kita membaca banyak sekali multifungsi yang bisa kita dapatkan dan bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak orang yang berpikiran bahwa orang pintar itu bukan dilihat dari seberapa besar kepala yang dia miliki, ataupun seberapa besar kacamata yang dia pakai, bahkan bukan merupakan seberapa berat beban otak yang dia miliki, akan tetapi orang yang lebih pintar dari kita itu hanya terletak pada minat baca yang selalu dia tekuni, jadi semakin dia banyak membaca otomatis semakin banyak ilmu pengetahuan yang ia dapati, ketimbang orang yang gak tau sama orang yang kurang membaca, termasuk aku inilah. Itulah terkadang situasi kondisi yang miris bisa kita lihat di Negara kita ini, hobby dalam membaca hanya sebagai status apabila guru menanyakan hobby yang kita tekuni ketika SD, bukan merupakan aktualisasi yang kita lakukan, coba kita bandingkan dengan Negara-Negara maju yang ada dibelahan dunia, sebut saja satu contoh yaitu jepang. Jepang merupakan Negara yang termasuk minat baca pemudanya lah yang tinggi, terkadang dimana pun mereka berada selalu membawa buku, mau ke kafe bawak buku, mau ke bus bawak buku, mau boker bawak buku, mau ke swalayan bawak buku, terserah mau buku apa aja itu, yang penting dalam sehari mereka dapat melahap buku sekitar 20 buku, (>,,< maaf kalau salah), maka tidak heran kalau jepang di sebut dengan “bangsa pembaca”. Itu sebagai contoh yang bisa ku paparkan, sebenarnya belum masuk kepada inti permbahasan, :D Di sisi yang lainnya, orang yang suka membaca itu selain lebih banyak pengetahuan yang dia dapat, juga membuat dia lebih atraktif dalam berbicara karena banyak kosakata yang ia kuasai dari membaca, banyak kata-kata ilmiah dan ilmu yang baru yang bisa kita temui, tergantung buku apa aja yang kita baca. Di sini aku jadi teringat kata-kata Herwono, penulis buku Best Seller “Andaikan Buku itu seperti Pizza”. Bayangkan saja coba seluruh buku yang ada di sekeliling kita, bagaikan makanan yang paling kita sukai dan rasanya seperti pizza, wah, kalau buku itu seperti makanan pasti kita tidak akan ragu untuk melahap buku-buku itu. Tidak bisa dipungkiri memang bahwa sering tidaknya seseorang membaca dapat kita lihat dari kadar pengetahuan orang itu sendiri. Tapi sayang nya kita beranggapan bahwa buku itu merupakan obat yang sangat pahit untuk kita minum, terkadang ada unsur keterpaksaan yang harus membuat kita membaca buku tersebut, misalnya kalau tidak disitu ujian pasti tidak membaca buku, jadi membaca buku diibaratkan media yang terakhir kalau saat menghadapi ujian yang tengah kita hadapi esok, ya mungkin tidak semua dari kita yang melakukan hal itu, hehehe. Akan tetapi  coba kita putar balikkan fungsi buku sebagai obat yang manis dimana buku adalah obat untuk luka, penyakit, dan kelemahan-kelemahan pikiran dan perasaan manusia, toh pasti akan sangat berfaedah bukan…? Menurut beberapa riset di Amerika yang di lakukan oleh Dr.C.Edward Coffey  (artikel yang pernah aku baca di mbah google) kegiatan membaca buku mampu mencegah kerusakan syaraf-syaraf otak. Semakin banyak indera yang kita libatkan dalam proses membaca, maka semakin banyak pulalah sebuah informasi yang kita rekam di dalam otak kita., dan juga mampu mengatasi kepikunan di usia tua kelak. Jadi terserah pada diri anda, mau menjadikan buku itu sebagai pizza atau obat juga boleh… “it’s up to you guys”. Jadi ni teman-teman ku yang imut acem marmut (hahaha)… Ada 5 tips yang pengen aku kasih ke kalian semua biar gairah membaca kita semua bagaikan makan pizza, mau tau  ? mau tau ? gopek dulu, hoekk, >,, ya elah iye- iye ni kan mau di kasih tau juga, selow down. Pertama, kita tuh harus menganggap buku itu bagaikan makanan yang lezat, seperti pizza tadi, banyak cita rasa yang bisa kita kecupkan di bibir kita, dan kita menyadari bahwa dari makanan pizza itu/buku menjadi makanan ruhani kita yang sangat bergizi. Kedua, tumbuhkanlah rasa ingin tahu yang besar dari buku yang akan kita baca, “aku bukanlah orang yang jenius atau memiliki kecerdasan khusus tapi aku hanyalah orang yang penasaran dan memiliki rasa ingin tahu yang besar, bang Einstein pinjem dulu yak kata-katanya, ^_^ Ketiga, kemudian cicipilah “kelezatan” dari membaca buku itu sendiri dengan membaca di tempat yang nyaman  dan sejuk. Keempat, temukanlah hal-hal yang menarik dari buku yang anda baca, dengan itu anda akan terangsang dan semakin penasaran untuk melahap buku itu. Kelima, setelah membaca cobalah untuk merekam bacaan yang and baca tadi, dengan menuliskan hal-hal yang menarik yang dapat anda ambil. It’s simple right ? Selamat mencoba… ^,,^

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun