Mohon tunggu...
fadli cool
fadli cool Mohon Tunggu... -

beginner writing... :D

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

SIM DADAKAN

21 November 2013   21:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:50 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13850430341217006130

Udara pagi pada hari itu sangat dingin dan membuat aku semakin nyenyak dan larut dalam tidur ku, ya walaupun aku masih dalam keadaan berpuasa, wajib puasa lha orang ni masih ramadhan kale., >,< tapi sebelum aku melanjutkan isi note ini, terlebih dahulu aku ingin mohon maaf yang sebesar-besarnya apa bila ada persamaan sedikit atas judul note yang aku buat ini, di maafkan yaakk,,,.  ya mau gimana lagi emang begono keadaanya, hehehe, ok here we go. "Bang bang, bangun udah siang ini, udah jam delapan itu, tapi kau bilang mau pergi ke medan kau sama kawan kau si rahmadi ?" sentak omak ku yang membangun kan ku dari mimpi ku, "haaaa,, iya iya, ini juga mau bangun kok mak", jawab ku sambil ngusap ences yang ada di bantal,, issss jorok kali kau lah,, tak pala dibuat itu di note ini,, hooekk,, -__-). "yaudah sana mandi dulu kau, bauk kali badan kau itu, bauk keringat, terus telpon lah si rahmadi, biar kek mana kepastiannya" kata mamak ku lagi, ok ok, aku pun mandi dan udah bersih tanpa noda keringat satu pun, bah macem detergen aja ya,, T_T. Aku sedikit teringat kata teman aku yang satu ini si rambe, aku lebih enteng manggil nama dia si rambe, dikarenakan kalau aku manggil dia dengan sebutan rahmadi, nanti kira orang awaq ikut-ikut pula, jadi biar agak metal dikit, sama-sama batak jadi manggil marga aja dah, rambe bilang tadi malam sih sebenarnya gini, "den, den, kau tau gak dimana tempat yang cepat untuk ngurus SIM (surat izin mengemudi), terus sama yang murah gitu lha..? tau gak kau dimana ? aku mau ngurus SIM ini (driving license)".  Esseh,, "soal’a kalau aku gak ada SIM besok, acem mana nak pergi ke medan, mau lah kenak tangkul ma si kawan, (polisi maksudnya)" jiahh banyak kali pun pertanyaan kau ni, aku pun jawab, "waduh kurang tau pula ane bro, soal’a SIM yang kemaren itu aja bos aku yang ngurus, itu pun hilang pas SMA dulu, suramm." >,, "Tapi tengok nanti lah aku tayain dulu ma bos ku dimana ngurus SIM yang cepat siap dalam 1 hari dan murah pastinya," ok..? "yaudah la den, besok lau ada call aku aja ya" sipp dah, keesokan harinya pun curhatan isi hati si rambe ini pun aku tanyakan sama ayah aku, (loh kau kira viera apa..?) "Yah si rambe mau ngurus SIM, kan dia kereta baru ini makanya dia mau ngurus SIM, pas pula dia di stabat ini, (wah kereta barunya dia, ciee,ciee, bisa lha ni running) apa sih, ntah hapa-hapa pun, kan jadi lari alur ceritanya,, lu sih recok aja, >,,< sorry sorry, kwkwk ngelawak dikit,  jadi kira-kira dimana yah ngurus SIM yang cepat siap dalam 1 hari ?" tanya ku dengan songong, " ya lau mau ngurus SIM ke satlantas la kau sama si rambe, sekaliam urus juga SIM kau, kan pas hari itu ilang, tempatnya samping kantor depag, dekat kantor bupati stabat, nanti kau foto copy KTP 2 rangkap, terus tanyak situ dekat bagian pendaftaran SIM baru" jawab ayah ku dengan sedikit penjelasan, dan tak lupa juga pastinya ngasih duit 200 ribu untuk buat SIM nanti, aku pun tidak lupa memberitahukan kabar ini dengan si rambe, lewat telpon , dan 10 menit kemudian dia pun datang, yaudah ayuk den langsung aja kita kesana, nanti banyak orang, lama lagi ngantri nya, "ok yuk" jawab ku dengan cemungut eh salah semangat maksud ku, sesampai nya di satlantas (satuan lalu lintas) kami terkejut bin sok pastinya, kenapa gak coba, tiba-tiba kami liat di spanduk ada tulisan bahwa kalau mau ngurus SIM baru harus pakek ujian tulisan sama praktek naek kereta, beuch mati kita woi, jawab ku,. acem ni, lama la jadinya, kan setau ku taon-taon lalu gak  ada peraturan yang kek ginian, next tanpa basa basi dan pikir panjang. Kami pun masuk ke salah satu ruangan, dimana banyak orang yang nunggu juga buat SIM yang baru maupun untuk di perpanjang. "mau ngapain dek?" tanya si pak polisi dengan baju seragamnya, "anu pak ni kami mau ngurus SIM C yang baru, dimana daftarnya ya pak ?" "ooo mau buat SIM baru ya, yaudah ni sama bang ini aja ikut, biar dia aja yang ngarahin kalian, kami pun dengan keadaan ngenes mau tidak mau ngikut aja, "foto copy kalian ada kan 2 rangkap?" kata bang itu, "ada bang"  jawab kami serentak, "yaudah ikut abang, sini daftar dulu kalian ke bank dulu" ( tempat bayar SIM tahap pertama) rappp,, akhirnya uang 100 ribu pun keluar dari dompet ku, waduhh, masih panjang ni tahapnya, cukup gak ya duit ku nanti, pikir ku dalam hati, si rambe teman aku akhirnya pun ngomong, bang, kek mana ini masa’ ada ujian nya mau ngurus SIM segala, terus nanti kalau gak lulus gimana itu bang,?  oo emag gitu dek ini peraturan baru, terus kalau gak lulus ya ngulang lah 2 minggu lagi datang ke sene lagi, tenang duit kalian akan di pulang kan kok kalau gak lulus. "Beuch, jawab si rambe, bukan gitu bang, kami mau cepat ni ngurus SIM nya, soal’a besok mau ke  medan, jadi mau gak mau hari ini harus siap bang?" "oo jadi ceritanya kalian mau cepat, yaudah sini biar abang bantu, tapi sebelumnya kalian harus ngisi formulir dulu, sama surat keterangan sehat dokter, dan surat itu abang aja yang buat, nah isi formulirnya dulu" tanpa pikir panjang pun kami mengisi formulir nya, dan sambil mendengarkan penjelasan dari bang tuh, "gini dek, nanti misalnya kalian kalau ditanyak berapa ngurus SIM C ini, bilang aja 100 ribu, terus sama siapa ngurus nya bilang aja ma pak tommy siregar, kalau di tanyak selain dari 2 hal ini, bilang aja gak tau, ini kan harga normal ngurus SIM sebenarnya kan 250 ribu, jadi berhubung kalian mau cepat yaaa tambah kalian kek 50 ribu, biar lulus ujian nya kalian "  timpal abang itu dengan semangat (ujung-ujungnya nembak toh) >,< Dan akhirnya kami menuju tahap yang terakhir yaitu tahap yang keempat, poto dan mengisi sidik jari, nah disinilah pekerjaan yang paling membosankan, lagi dan lagi harus kami temui, yaa menunggu, asli sumpah, ahh shit lama kali nunggu nya, dari jam 10 pagi kami disini siap nya baru selesai jam 3 siang SIM kami, tuh lah, kami harus bersaing dari 40 orang lebih yang mendaftar Sim ( acem indonesian idol aja ya berarti T_T), aku baru sadar ternyata tidak jauh dan tidak asing lagi, bahwa abang-abang yang pertama kali service kami, ternyata dia calo, halah,, "gayanya ni bulan puasa dek, ngapain bg nokoh"  beuchh prett , praaakkk, ya tapi aku tetep husnuzon aja lah, mudah-mudahan aja duit 300 ribu kami itu digunain dengan sebaik-baiknya, ya masuk kas negara kek gitu, bukan demi kepentingan perut mereka doank, walau terkadang banyak pak polisi yang hanya mengandalkan seragamnya dan jauh dari apa yang dia amanahkan yang sesuai dengan pekerjaan nya,, tau kan maksud aku,..? tapi syukurlah SIM kami siap juga, dan telah kami musiumkan ke dalam dompet kami, hehehe, dan setidaknya kami bisa bebas pergi ke medan dan terbebas dari razia para pak polisi yang tiap kali mengecek surat-surat penting seperti SIM dan STNK di jalan raya,  itulah cerita ku, hmmpph, ceritamu mana,..?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun