Mohon tunggu...
Fadl Fajar AlQarim
Fadl Fajar AlQarim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Brawijaya

Mencintai dunia psikologi dan seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

AA Drawing sebagai Implementasi Pasar dan Industri Seni Modern

4 Desember 2024   13:29 Diperbarui: 4 Desember 2024   13:37 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar karya karya AA Drawing mengilustrasikan tokoh aktris Luna Maya dan komedian Rigen ( Sumber : Tiktok AA Drawing )

Dengan perkembangan teknologi dan maraknya pengembangan aplikasi serta platform digital yang merambat luas mulai dari aspek ekonomi, sosial, Pendidikan hingga sekarang dalam aspek seni. Munculnya pengembangan aplikasi dan platform digital memberikan kontribusi besar dalam medan sirkulasi kegiatan ekonomi.Platform Digital khususnya Sosial Media mulai mempengaruhi atmosfer medan seni yakni pasar dan industri seni. Pasar dan Industri seni merupakan sebuah ekosistem kompleks dimana sirkulasi kegiatan seni berlangsung. Sirkulasi yang terdiri atas penciptaan karya seni, lalu karya dipamerkan kemudian karya dijual atau dikoleksi. Eksistensi seniman merupakan point penting didalam keberlangsungan Pasar seni. Sedangkan industri seni ialah komponen yang memberi dampak pada jalannya sebuah pasar seni. Industri seni adalah sektor yang melibatkan berbagai individu dan institusi yang berperan dalam penciptaan, distribusi, promosi, dan penjualan karya seni. Industri ini mencakup segala hal mulai dari seniman individual hingga galeri, rumah lelang, pameran, dan kolektor.

Pasar dan Industri seni mulai berkembang di era seni modern dengan adanya benturan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pasar dan Industri seni tidak lagi berjalan hanya dalam ruang pameran langsung, namun atmosfer interaksi seni mulai berkecambah di era sosial Media sebagai ruang pamer terbaharukan. Eksistensi bagi seorang seniman merupakan pencapaian sebuah Identitas. Dengan adanya Sosial media sebagai ruang pasar seni baru menjadikan lingkaran atmosfer seni menyebar luas. Sosial media dalam ranah pasar seni berperan sebagai pameran dan promosi dengan secara online, yang mana jangkauannya hingga kapasitas Global artinya jangkaun partisipan penikmat seni akan jauh lebih banyak dibanding dengan metode Tradisional. Sosial media juga berperan dalam menciptakan interaksi langsung antara penggemar atau penikmat, seniman dan juga kolektor. Tidak hanya itu, sosial media juga mempengaruhi Aksesbilitas dalam menjangkau sebuah karya seni. Karya seni akan jauh lebih mudah di akses apabila pameran seni dilakukan di sosial media dibanding apabila di akses di pasar seni Tradisional. Sosial media juga dapat memberikan income tambahan bagi sang seniman karna adanya pengaruh dari Influencer atau tren yang membantu seniman dalam membawa karyanya kepada selera pasar pengikutnya. Diversifikasi karya juga ikut diperkaya karna dengan adanya sosial media membuat seniman dengan ciri khas serta latar belakangnya yang berbeda beda menemukan audiens mereka sendiri. Tidak bisa dipungkiri dengan adanya Sosial Media sebagai alat atau wadah pasar dan industri seni modern membentuk atmosfer seni yang lebih luas dan efisien atau mempermudah dalam aksesbilitasnya.

Salah satu contoh seniman yang mengiplementasikan Sosial media sebagai Pasar dan Industri seni modern ialah AA Drawing. AA Drawing merupakan konten kreator sekaligus seniman yang menggunakan platform sosial media tiktok sebagai ruang pamer seni nya. AA Drawing terdiri atas 2 orang seniman ilustrasi yakni Ryan dan Ones ( Meupakan nama panggilan mereka ). Mereka berdua mengawali karirnya sebagai seniman dan konten kreator tiktok dengan membuat sebuah ilustrasi sketsa potret dari pose pose seseorang yang terbilang cukup anti mainstream. Terkadang pose yang dijadikan referensi merupakan pose yang lucu, absurd dan menunjukkan seseorang tersebut dengan ekspresi yang jelek. Ilustrasi dibuat dengan gaya seni yang jauh dari kata realisme, yakni gaya seni dibuat seolah olah dibuat oleh seseorang yang awam dalam menggambar. Karya nya memiliki ciri khas freestyle yang unik dengan konsistensi nya menggunakan warna kuning serta goresan pena sebagai line art nya. Dengan karakteristiknya yang berbeda dari seniman lainnya, membuat AA Drawing mudah menaklukkan selera para penikmat serta audiens yang menggunakan platform tiktok tersebut. Konten-kontennya yang konsisten dalam membuat karya ilustrasi dari video lucu akhirnya membawa AA Drawing menjadi salah satu seniman serta konten kreator yang melijit di aplikasi tiktok. Popularitasnya merambah luas hingga para artis dan influencer terkenal ikut berkolaborasi sehingga audience yang dicapai bisa selalu meningkat dan bertambah banyak. Hingga kini, eksistensi AA Drawing masih terbilang cukup dikenal oleh masyarakat khususnya parap pengguna platform tiktok, bahkan sudah merambah pada platform Instagram yang sudah mencapai 1 Juta Followers.

Adanya kemunculan AA Drawing menjadi tolak ukur perkembangan Pasar dan Industri seni di era digital sekarang ini. Dengan memaksimalkan kesempatan dalam era teknologi, seniman di era modern bisa memanfaatkan platform digital atau sosial media sebagai wadah pameran dan pasar seni. AA Drawing menggunakan aplikasi tiktok sebagai platform pamer seni nya sehingga audiens yang didapatkan bukan hanya dari kalangan penikmat seni namun terangkul untuk seluruh pengguna tiktok, bukan hanya di Indonesia saja namun sampai ke manca negara. Dengan menerapkan prinsip algoritma For Your Page di tiktok, popularitas AA Drawing bisa melunjak naik apabila telah tervalidasi sebagai salah satu konten creator yang telah mencapai kapasitas penonton yang banyak. Itu artinya, AA Drawing menerapkan prinsip marketing yang bagus dalam memamerkan karya seni nya dalam menggunakan aplikasi tiktok sebagai wadah Pasar dan Industri seni. Teknik marketing sebagai upaya menaikkan eksistensi didalam ranah dunia pasar dan Industri seni sangat lah penting. Sebagai contoh dalam penerapan diatas bahwasanya AA Drawing mengutamakan keunikan serta karakteristik gaya seni atau gaya menggambarnya dibanding mencapai estetika atau kesempurnaan realitas dalam karya. Karya terlihat sederhana dan mudah ditiru, namun konsistensi nya dalam menggunakan gaya seni nya menjadi modal nilai tersendiri di mata audiens dan penikmat seni. Menciptakan nuansa komedi serta lucu dalam mengilustrasikan pose pada referensi gambarnya juga menjadi titik point AA Drawing bisa mencapai popularitas yang tinggi dibanding konten kreator seniman lainnya.

Pasar dan Industri seni di era digital nan modern ini perlu adanya pemahaman marketing serta personal branding dalam mencapai kepuasan eksistensi dan popularitas dalam berkarya. Eksistensi merupakan tanda identitas seorang seniman dalam berkarya. Tanpa adanya eksistensi yang bisa dikenal oleh masyarakat, maka karya yang diciptakan bisa saja menjadi sia sia. Maka dari itu, Pasar dan Industri seni muncul sebagai jembatan seorang seniman untuk mencapai para audiens, kolektor hingga promotor untuk karya bisa bernilai tinggi dan mampu dikenal oleh masyarakat luas. Dan adapun di era digital ini, para seniman seharusnya bisa memanfaatkan dengan maksimal potensi yang bisa diraih dalam penggunaan sosial media atau platform digital seperti Instagram, Facebook, Youtube atau dalam konteks artikel kali ini dalam menggunakan tiktok sebagai pasar dan industri seni modern.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun