"Kinerja anak-anak kok menurun ya akhir-akhir ini?" Rizal berdiskusi dengan dirinya sendiri.
"Sering salah, tidak tepat waktu, dan produktifitas turun padahal bonus ada, cuti ada, tunjangan juga ada, asuransi kesehatan juga ada," lanjut Rizal berbicara pada dirinya sendiri.
Rizal pun mulai berfikir untuk membaca-baca referensi kembali. Dia sadar selama lebih dari setahun ini dirinya tidak update dengan ilmu-ilmu baru. Semua yang dipakai adalah berdasarkan pengalaman saja yang kadang sudah tidak tepat dengan era 5G , Disrupsi, dan lain sebagainya.
Dia pun sadar bahwa mempertahankan gaya jadul sangat berbahaya. Ilmu lama untuk masalah baru. Dia pun mengerti apa yang terjadi pada Nokia dan Kodak yang dulu kuat perkasa tapi sekarang hilang di kancah persaingan.
Jadilah sore itu Rizal ke toko buku besar di kota tetangga. Buku-buku terbaru dari Prof. Rhenald Kasali, Philip Kottler, Hermawan Kartajaya baginya adalah bacaan wajibnya. Dia mengambil semua  buku itu lalu dimasukkan ke keranjang buku yang dibeli.
Pada saat menuju kasir tiba-tiba matanya tertumbuk pada buku yang ditulis oleh DR. Aidh Al-Qarni berjudul "Muhammad Sang Inspirator Dunia". Rizal mengingat-ingat dimana dia pernah mendengar nama DR. Said Al-Qarni. "Ah ternyata di buku yang berjudul "La Tahzan".
Tiba-tiba buku "Sang Inspirator" seperti memiliki magnet yang menarik Rizal untuk membawanya pulang juga. Rizal pun tidak berfikir perlu atau tidak langsung memasukkan buku itu ke keranjang belanja.
Sesampainya di rumah setelah waktunya memungkinkan untuk membaca buku diambilnya buku yang tadi ia beli.
Buku pertama yang dia baca ialah buku Sang Motivator. Dikunyahnya paragraph per paragraph. Ia pun menemukan bagaimana Rasulullah Saw menjadi motivator dan inspirator bagi para sahabatnya sehingga menjadi orang-orang yang sangat hebat.
Rizal mendapati nama-nama sahabat Rasulullah Saw yang sangat hebat. Mereka adalah :