Rizal seorang pedagang buah trauma melewati jalan Naga. Traumanya bukanlah tanpa sebab, tapi ada pemicu yang membuatnya memilih tidak melewati jalan itu meskipun di jalan itu dia memiliki banyak pelanggan.
"Bang....abang buah sini dong," teriak seorang pelanggannya Yuyun seorang ibu paruh baya.
Rizal menghadap ke arah  Yuyun, dan dia membuat kode dengan tangannya yang berarti bahwa dia tidak bisa. Dia pun memanggil dengan kode tangan agar ibu Yuyun menghampirinya.
Yuyun bingung oleh apa yang dilakukan Rizal.
"Ini si abang kenapa sih? Kayak habis lihat setan, ketakutan gitu?", gumam Yuyun. Namun karena Yuyun memerlukan buah saat itu juga, maka dia menghampiri Rizal.
"Bang, kenapa gak berani  masuk gang saya?", tanya Yuyun penasaran.
"Iya bu saya trauma kalau masuk ke gang ibu," jawab Rizal.
Yuyun tambah penasaran dan ingin tahu. "Emangnya di gang saya ada setan gitu bang?" tanya Yuyun.
Rizal berkecamuk di dalam hatinya, antara cerita atau tidak cerita.
"Bang, kenapa bengong?" Yuyun dengan nada agak tinggi,"Entar kalau gak mau cerita, saya lapor pak RT, sebelah rumah saya loh."