Ucup menghampiri kakeknya, dia menceritakan sesuatu pada kakeknya. Dia menceritakan tentang tukang roti langganannya di sekolah. "Kek, tukang roti di sekolah Ucup rajin sekali, Â dia setiap sebelum berdagang, selalu menyapu tempat yang akan dipakai, lalu setelah selesai dia membersihkan lagi, jadi tak ada sampah di tempat."
"Bagus itu Cup," kata Kakeknya
"Kalau sedang tidak ada yang membeli, dia membaca buku doa Kek, membacanya serius banget."
"Iya dia sedang berzikir, karena dengan berzikir akan membuat hati tenang, karena hanya dengan mengingat Allah SWT maka hati kita menjadi tenang."
"Lakukan zikir dalam kondisi apapun, baik berdiri, duduk, kamu bersepeda, kamu berjalan, kamu akan tidur, pokoknya segala aktifitas kamu ya Cup."
"Ya, Kek".
"Lakukan zikir sebanyak-banyaknya, 10, 20, 30 pokoknya sebanyak-banyaknya, jangan biarkan bibir kamu kering, basahilah bibir kamu dengan zikir pada Allah."
"Cup, bisa tanya buku kecilnya itu dibeli dimana sama tukang roti?"
"Baik Kek, besok insya Allah, Ucup akan tanya."
Kakek Ucup sungguh senang karena cucunya mengucapkan "insya Allah" untuk pekerjaan yang akan dia lakukan. "Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, cucu hamba sudah bisa menerapkan yang seharusnya dia lakukan.