Mohon tunggu...
fadjarazharnugraha
fadjarazharnugraha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Saya memulai karir sebagai seorang entrepreneur sekaligus mentor bisnis dibidang digital marketing, lulusan salah satu kampus bisnis di Jakarta. Saat ini saya sedang melanjutkan pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di salah satu kampus di Bandung. Saya memiliki hobi olah raga dan nonton film. Sekitar tiga tahun terakhir saya tertarik dan mulai mendalami ilmu Fikih Muamalah, harapan saya saat ini dan kedepannya saya bisa menjadi praktisi bisnis yang memahami hukum syariah dan mengaplikasikanya dalam bisnis yang sedang saya jalani dan yang akan saya bangun kedepannya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Algoritma Medsos: Berkah atau Malapetaka?

20 Januari 2025   15:25 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:25 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Era digital yang terus berkembang saat ini menjadikan media sosial bagian yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-sehari, terkhusus indonesia yang memiliki salah satu populasi pengguna media sosial terbesar di dunia. Platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter yang bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi juga sebagai ruang terbentuknya sebuah opini publik melalui pertukaran informasi yang saling mempengaruhi. Aktifitas penggunaan sosial media yang tampak sederhana membentuk algoritma yang menentukan konten apa yang akan dilihat oleh pengguna.

Algoritma media sosial dirancang untuk memprioritaskan konten yang dianggap paling relevan atau menarik oleh pengguna. Sistem ini juga menciptakan fenomena echo chamber dan polarisasi pandangan, yang dimana membuat pengguna hanya tersajikan konten dan informasi yang mendukung pandangan mereka sendiri sehingga fenomena ini dapat mempersempit pembentukan persepsi dan hanya memperkuat kecenderungan pada informasi yang ada. Hal ini tentu sangat mempengaruhi masyarakat dalam melihat isu-isu politik, sosial, budaya, dan juga dapat mempengaruhi mereka dalam berperilaku dan mengambil keputusan, dalam hal ini algoritma juga dapat memanipulasi emosi pengguna sosial media.

Salah satu tantangan besar dari pengaruh algoritma media sosial adalah penyebaran misinformasi dan berita hoaks. Algoritma yang didesain untuk meningkatkan keterlibatan sering kali mengutamakan konten yang sensasional atau kontroversial. Konten semacam ini lebih mungkin untuk dibagikan, meskipun kebenarannya diragukan. Akibatnya, berita palsu atau hoaks dapat menyebar dengan cepat, membentuk opini publik yang tidak berdasarkan fakta. Tidak hanya misinformasi dan berita palsu yang menjadi tantangan bagi individu maupun sosial, algoritma juga sangan berpengaruh besar dalam konteks politik. Dalam hal ini algoritma dapat memengaruhi preferensi pemilih dengan menampilkan konten yang mendukung satu kandidat atau ideologi tertentu, sehingga mempengaruhi hasil pemilihan umum. Penggunaan algoritma oleh tim kampanye politik dapat meningkatkan polarisasi politik dan memperkuat dukungan terhadap kandidat tertentu melalui kampanye terarah yang menggunakan data perilaku pengguna media sosial.

Algoritma media sosial memiliki potensi besar untuk membentuk opini publik, baik secara positif maupun negatif. Di satu sisi, algoritma dapat meningkatkan pengalaman pengguna dengan menyajikan konten yang relevan. Namun, di sisi lain, algoritma juga dapat menyebabkan polarisasi, penyebaran misinformasi, dan mempersempit ruang dialog publik yang konstruktif. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih transparan dari platform media sosial mengenai bagaimana algoritma bekerja. Selain itu, literasi digital perlu ditingkatkan di kalangan masyarakat untuk mengurangi dampak negatif dari personalisasi konten yang berlebihan.

Referensi

We Are Social & Hootsuite. (2024). Digital 2024: Indonesia.

https://datareportal.com/reports/digital-2024-indonesia

https://journal.ugm.ac.id/v3/BIP/article/download/423/557

https://www.kompasiana.com/bayure/656a0b23de948f75a431ff92/demokratisasi[1]media-sosial-algoritma-ruang-publik-inklusifitas-digital-dan-fenomena-echo[1]chamber?page=all&page_images=2

Astried Silvanie, dkk.(2024) Tinjauan Komprehensif tentang Dampak Algoritma Media Sosial. Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Volume 2, Nomor 8, Agustus 2024, Halaman 189-195. https://doi.org/10.5281/zenodo.13253688

https://www.kompas.id/baca/riset/2023/12/14/media-sosial-pengaruhi-pemilih-pada[1]pemilu-2024   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun