[caption id="attachment_410373" align="aligncenter" width="600" caption="imankuketampananku.files.wordpress.com"][/caption]
Saya baru mendapat pencerahan beberapa hari yang lalu tentang pertanyaan ini. Apakah teman-teman percaya kalau akhirat itu ada dan kekal? Apa buktinya?
Sebagai umat Islam, jawabannya simple, yaitu sudah tertulis di dalam Al Quran. Namun, apakah berhenti sampai di sini saja rasa ingin tahu kita? Bolehkah kita penasaran dan bertanya terus-menerus tentang perkara ghaib seperti ini? Entahlah, tapi dulu Nabi Musa pun demikian. Dia mencari Tuhan di manapun dia berada. Bukan karena dia tidak percaya adanya Tuhan, melainkan karena dia ingin memantapkan hatinya.
Nah, sekarang bagaimana dengan kita? Saya akan mencoba berbagai sedikit tulisan tentang eksistensi akhirat.
Teman-teman tahu Einsten? Teman-teman tahu apa yang membuat dia begitu hebat? Loh, apa hubungannya Einsten dengan akhirat? Einsten ialah ilmuwan di bidang sains modern. Dia ada sekitar beberapa puluh tahun lalu. Belum lama. Satu hal yang membuat dia begitu hebat dan dikenal dunia ialah penemuan teori Relativitas dan bom nuklir. Teori ini sangat menarik. Ketika para ilmuwan klasik sudah kehabisan ide dalam mengembangkan teori Newton, maka Einsten muncul menggemparkan dunia. Teorinya sama sekali tidak mematahkan teori Newton tentang gerak dan mekanika, tapi justru melengkapi.
Sebenarnya, apa itu teori Relativitas? Teori ini berbicara tentang relativitas dimensi, contoh waktu, jika dikaitkan dengan kecepatan cahaya. Maksudnya, ketika ada sebuah benda bergerak mendekati kecepatan cahaya terhadap dua titik acuan berbeda, maka waktu yang dapat ditangkap oleh kedua pengamat ini berbeda, dengan catatan satu pengamat diam terhadap objek sedangkan pengamat yang lain ikut bergerak terhadap objek. Kecepatan cahaya itu berapa? Kecepatan cahaya itu 300.000 km/detik. Bayangkan ada benda yang satu detik bisa mencapi 300.000 km. Mustahil kan? Menurut pengamatan terakhir manusia, hanya cahaya yang bisa melakukannya. Misalnya, ketika kita bisa pergi ke luar angkasa dengan kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya, waktu yang kita perlukan dengan waktu yang ada di bumi jauh berbeda. Jika kita hanya memerlukan waktu satu jam, di waktu yang sama, bumi sudah berusia tujuh tahun. mengapa bisa terjadi? Ya itulah teori Relativitas. Kejadian ini bisi dibuktikan dengan perhitungan, tetapi ribet.
Semakin kita bergerak mendekati kecepatan cahaya, semakin lama pula perbedaan waktunya. Lalu, apa yang terjadi bila kita benar-benar bisa bergerak dengan kecepatan cahaya? Jawabannya, kita akan hidup kekal. Nah, masalahnya tidak ada satu materi pun di alam semesta yang bisa bertahan dalam kecepatan cahaya. Terus, mengapa cahaya bisa melakukannya? Karena cahaya itu gelombang, bukan materi. Jika kita mau bersikeras untuk bisa melakukannya, maka siap-siap saja untuk menjadi gelombang. Bagaimana caranya? Hanya satu cara yaitu mati dan menjadi roh.
Nah, poin pentingnya di sini. Kecepatan cahaya bisa dilalui dengan cara tidak membawa jasad kita. Mati itu salah satu contohnya. Ketika orang mati, rohnya bergerak mendekati, bahkan bisa menyamai kecepatan cahaya, sehingga kita tidak bisa melihatnya karena sangat cepat. Dengan pembuktian ini, benarlah bahwa roh, malaikat, setan, jin, akhirat, surga, neraka, dan Tuhan itu ada, meski kita tidak melihatnya. Selain dari pembuktian di dalam kitab suci, ternyata sains bisa membuktikannya. Jadi, apakah akhirat itu ada dan kekal? Ya.
Dari pencerahan yang saya dapat ini, saya semakin yakin dan mantap bahwa hidup bukan hanya di dunia. Masih ada kehidupan setelah kehidupan dunia ini. Kehidupan yang tidak kita ketahui tempat dan waktunya. Namun, setidaknya pembuktian ini menjawab keingingtahuan saya tentang perkara ghaib.
Wallau’alam.
[caption id="attachment_410374" align="aligncenter" width="600" caption="http://blogs.itb.ac.id/"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H