[caption id="attachment_409542" align="aligncenter" width="512" caption="(Dok. Pribadi) Saat pengarahan."][/caption]
Hari Jumat 9 April 2015, mahasiswa TPB Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB mendapat kesempatan untuk mengikuti kuliah lapangan di proyek perluasan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng. Ini merupakan momen pertama bagi kami di tahun pertama perkuliahan.
Kegiatan dalam mengisi mata kuliah Pengantar Rekayasa Desain dan Gambar Teknik ini berlangsung satu hari. Kami berangkat sekitar pukul 06.30 WIB dengan menggunakan 10 bus Cipaganti. Peserta yang ikut kurang lebih ada 450 termasuk mahasiswa, dosen, asdos, dan karyawan TU-FTSL.
Perjalanan empat jam tidak menurunkan semangat kami. Sampai di lokasi pukul 11.00 WIB dengan penyambutan oleh pihak PT Angkasa Pura II. Mereka adalah orang-orang kompeten di bidangnya. Kami diarahkan oleh Tim Safety menuju ruang mock up yang masih setengah jadi, tetapi sudah layak digunakan sebagai aula sementara. Sebelum masuk, kami diberikan APD (Alat Pelindung Diri) berupa helm dan rompi proyek.
Bapak Haedar selaku Kepala K3L proyek memberikan beberapa arahan mengenai teknis kunjungan, termasuk hal apa saja yang boleh dan tidak untuk dilakukan, waktu kunjungan, dan teknis yang lain.
Brieffing pun usai. Kami—mahasiswa putra muslim—dan semua pria muslim berangkat menuju masjid di luar proyek untuk melaksanakan salat Jumat. Kami berangkat menggunakan 3 bus.
[caption id="attachment_409544" align="aligncenter" width="384" caption="(Dok. Pribadi) Menuju lokasi"]
Pukul 13.00 acara dimulai kembali. Sebelumnya, kami dipersilakan untuk makan siang terlebih dahulu. Makan siang seadanya, di tempat seadanya pula. Bukan prasmanan. Acara selanjutnya ialah pemaparan mengenai general structure proyek terminal 3 oleh Ibu Siska dan beberapa teknisi lain, termasuk dari arsiteknya sendiri. Mayoritas teknisi masih sangat muda.
Rencana perluasan akan memakan lahan sekitar 366.000 m2. Terminal 3 ini sebenarnya sudah ada bangunan yang berdiri seluas 34.488 m2. Ada beberapa tambahan bangunan dan sarana serta prasarana antara lain Apron Terminal 3 dan Secondary seluas 481.673 m2, stasiun kereta api dengan ukuran (81x48)x2 m2 yang berperon seluas (200x35)x2 m2.
Selain itu, ada pula reviltalisasi terminal 1 seluas 204.445 m2, revitaslisasi terminal 2 seluas 168.546 m2, melakukan integrated building dengan memperluas area parkir untuk 6590 mobil dan 6753 motor, meningkatkan kapasitas penyediaan air dan pengolahan limbah, mendirikan fasilitas pengganti beberapa gedung yang sudah rusak, meningkatkan kapasitas jaringan listrik, meningkatkan fasilitas udara, dan cargo village.
Bandara yang telah berhasil menampung 25 juta penumpang per tahun ini akan memperluas Terminal 3 Ultimate di sisi Timur-Barat sepanjang 1,2 km dan sisi Kanan-Kiri sepanjang 400 meter. Rencana perluasan Terminal 3 Ultimate ini membentuk huruf U. Gambar bisa dicari di internet.
Ada beberapa keunikan dari Terminal 3 Ultimate yang dikontraktori oleh Kawahapejaya Indonesia dan beberapa kontraktor lain ini antara lain atap yang berbentuk Fish Trap. Inspirasinya berasal dari bubu, semacam alat penangkap ikan. Lalu, ada Batik Wall yang menghiasi beberapa bagian dinding terminal. Selain itu, ada beberapa arsitektur yang menggambarkan Totem Toraja. Pada bagian keberangkatan, ada lantai yang berwarna hijau. Ini melambangkan bahwa Indonesia adalah negara agraris sedangkan pada bagian kedatangan, atapnya berbentuk gelombang yang menandakan bahwa Indonesia ialah negeri bahari.
Sebelumnya, Bandara Soetta pernah meraih Agakan Award. Penghargaan ini diberikan karena desain Bandara Soetta yang menyatu dengan lanskap.
Inilah sekelumit perjalanan kami. Petualangan berakhir pukul 17.00 WIB dan kami harus kembali ke Bandung. Ada yang sampai Bandung pukul 22.00 WIB. Ada pula yang sampai sekitar pukul 00.30 WIB.
[caption id="attachment_409545" align="aligncenter" width="512" caption="(Dok. Pribadi) Di bawah "]
[caption id="attachment_409546" align="aligncenter" width="512" caption="(Dok. Pribadi) Sekitar proyek"]
[caption id="attachment_409549" align="aligncenter" width="512" caption="(Dok. Pribadi) Di depan "]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H