Film Soul (2020) adalah film karya Disney dan Pixar yang mengeksplorasi tentang keberadaan dan tujuan manusia melalui lensa perjalanan dunia lain seorang musisi jazz. Film ini menggali pertanyaan filosofis kuno tentang apa yang menjadikan kita dan siapa diri kita sebenarnya, serta apa artinya menjalani kehidupan yang memuaskan. Inti dari film ini adalah ketika Joe Gardner, seorang guru band sekolah menengah yang hasrat sejatinya adalah bermain musik jazz, dan mendapat kesempatan seumur hidup untuk tampil di klub jazz terbaik di kota. Namun, sebuah kecelakaan tak terduga menyebabkan jiwa Joe terpisah dari raganya, kemudian membawanya ke tempat mistis dimana jiwa-jiwa baru akan mendapatkan kepribadian, keunikan, dan minatnya sebelum mereka pergi ke bumi.
Pengembaraan Joe saat berada di Great Before, sebuah dunia tempat tinggal jiwa-jiwa yang belum dilahirkan, ini menantang gagasan tradisional tentang takdir dan menunjukkan bahwa tujuan hidup tidak ditentukan sebelumnya melainkan sesuatu yang ditemukan melalui kehidupan. Film ini menyajikan pandangan platonis tentang keberadaan, dimana alam gagasan dan alam dunia fisik hidup berdampingan, dan di persimpangan alam inilah Joe menemukan esensi sejati dari keberadaan. Narasi film ini merupakan perubahan modern dari filosofi Plato, dengan para pembuat film yang menambahkan interpretasi mereka sendiri tentang apa artinya menemukan percikan diri seseorang, hal yang memberikan semangat, dan tujuan hidup pada seseorang.
Istilah jiwa juga menyinggung ajaran Aristoteles yang meyakini bahwa jiwa dan raga saling berhubungan, dan jiwa adalah wujud dari raga. Hal ini tergambar dalam film yang menggambarkan perjalanan jiwa, yang tidak sekedar menemukan passion, namun juga menjalani kehidupan dalam segala aspeknya, baik yang duniawi maupun yang luar biasa. Film ini menunjukkan bahwa hal-hal kecil dan momen sehari-hari adalah hal yang benar-benar membuat hidup layak dijalani. Terlebih film ini mengeksplorasi konsep akhirat dan sebelum kehidupan, secara kreatif membayangkan seperti apa alam tersebut dan bagaimana fungsinya. Ini adalah kisah yang disukai anak-anak dan orang dewasa, karena membahas tema universal tentang ambisi, impian, dan pentingnya menikmati kesenangan hidup yang sederhana. Gaya animasi film ini adalah suguhan visual yang memadukan abstrak dengan realistis, dan menggunakan warna dan musik untuk menyampaikan emosi dan pertumbuhan karakter.
Film ini telah dianalisis implikasi filosofisnya, khususnya bagaimana film ini menggambarkan esensi kemanusiaan dan sifat subjektif dari keberadaan. Beberapa analisis menarik persamaan dengan eksistensialisme Sartre, khususnya gagasan bahwa keberadaan mendahului esensi, dan bahwa individu ditentukan oleh tindakan dan pilihan mereka, bukan oleh tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Film ini mendorong pemirsa untuk merenungkan keberadaan mereka sendiri dan menemukan kegembiraan dalam hidup mereka sendiri, dan menjadikannya sebuah karya yang menggugah pikiran yang melampaui fitur animasi pada umumnya.
Film Soul (2020) bukan sekadar film animasi, melainkan sebuah perjalanan filosofis yang mengundang refleksi tentang makna hidup dan kegembiraan keberadaan manusia. Ini adalah perayaan atas kualitas tak berwujud yang membentuk keberadaan kita dan pengingat untuk menghargai masa yang saat ini kita jalani, karena setiap momen menyimpan potensi penemuan dan keajaiban. Kemampuan film ini dalam merangkai ide-ide filosofis yang kompleks menjadi narasi yang mudah dipahami dan menghibur merupakan bukti kehebatan Disney dan Pixar dalam bercerita. Film Soul (2020) adalah film yang tetap diingat oleh penonton lama setelah kreditnya diputar, sehingga mendorong introspeksi dan semangat baru dalam hidup.
