Industri hiburan Korea beberapa tahun belakangan ini sedang naik daun. Korean Wave atau Hallyu merupakan popularitas global dalam bidang ekonomi budaya Korea Selatan yang mengekspor budaya pop, hiburan, musik, drama TV, dan film. Korean star terkenal akan penggemarnya yang memiliki jumlah sangat besar, loyal, dan royal kepada idolanya. Para penggemar akan dengan senang hati membeli produk yang diiklankan oleh idolanya. Hal tersebut dilakukan karena mereka ingin mendukung dan memiliki produk yang sama dengan idolanya.
Pengaruh idola Korea terhadap nilai suatu produk menjadi meningkat karena adanya dukungan dari para penggemar. Terbukti dari banyaknya idola Korea yang menjadi brand ambassador produk-produk high-end. Misalnya, BTS yang menjadi global ambassador brand Louis Vuitton, Lisa BLACKPINK menjadi global ambassador Celine dan Bvlgari, IU menjadi global ambassador GUCCI, AESPA menjadi global ambassador Givenchy, Jackson Wang menjadi global ambassador Fendi, dan sebagainya. Bahkan, pada bulan Mei 2022 boy grup asal Korea Selatan, BTS, diundang oleh Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, untuk berdiskusi mengenasi "Anti-Asian Hate Crines and Celebrate AANHPI Heritage Month". Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh Korean wave sangat kuat terhadap citra suatu brand.
Dampak dari popularitas idola Korea ini juga terjadi di Indonesia. Sering kita temui produk-produk Indonesia sekarang ini menjadikan Korean idol sebagai brand ambassador. Produk-produk yang mengikuti tren ini juga sangat beragam mulai dari produk kecantikan, makanan, e-commerce, sampai aplikasi investasi. Sebagai contoh, Korean drama star, Han So Hee menjadi brand ambassador dan beauty guru produk perawatan wajah Somethinc, Twice menjadi brand ambassador Scarlett Whitening, Cha Eun Woo menjadi brand ambassador Ms Glow, dan masih banyak lagi. Tidak hanya produk kecantikan, e-commerce, seperti Shopee Indonesia menjadikan BLACKPINK sebagai brand ambassador, Tokopedia---BTS, LazMall---Hyun Bin, dan sebagainya. Tidak kalah dengan produk di sektor lain, produk mi instan, Lemonilo, menjadikan NCT DREAM sebagai brand ambassador. Bahkan, aplikasi investasi, Ajaib, juga menggaet Lisa BLACKPINK sebagai brand ambassador.
Fenomena Korean star menjadi brand ambassador produk-produk Indonesia sekarang ini sangat banyak ditemukan di berbagai platform media sosial, TV, ataupun billboard yang kita temui di jalan. Menurut Pakar komunikasi branding asal Universitas Airlangga (UNAIR), Dina Septiani B. Comm., M. Comn., Ph. D., yang juga menanggapi fenomena viralnya "Paris Fashion Week" pada tahun ini, pencitraan merek memiliki tujuan agar bisa dilihat dan dibicarakan sekaligus menempatkan brand mereka di kancah internasional, utamanya agar dilihat oleh reseller dan konsumen.
Selain itu, pakar kajian sinema Universitas Airlangga, Igak Satya Wibawa, S. Sos., MCA., Ph. D., menjelaskan bahwa pada era milenial ini, layanan digital menjadi pilihan utama yang banyak digunakan oleh remaja sehingga strategi penetrasi pasar drama Korea memilih menjual pada platform digital, seperti media streaming berbayar, aplikasi mobile, dan sebagainya. Oleh karena itu, produk-produk Indonesia melihat hal ini sebagai peluang untuk meningkatkan brand awareness dan word of mouth dalam strategi marketing.
Dari banyaknya idola Korea yang menjadi brand ambassador produk-produk Indonesia dapat dikatakan bahwa strategi ini cukup berhasil dalam memperkuat positioning dan meningkatkan engagement suatu brand. Produk Indonesia akan dilihat sebagai produk yang menarik dan memiliki value lebih di mata masyarakat Indonesia. Namun, tren masih dipertanyakan efektivitasnya dalam meningkatkan penjualan produk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H