Tim PPK ORMAWA UKM PELITA melaksanakan minggu pemberdayaan UMKM dengan kegiatan produksi ecoprint di Green House KWT Permai Tani, Desa Gandusari pada tanggal 10 Agustus 2024. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh ibu-ibu KWT Permai Tani, dosen pendamping, Tim PPK ORMAWA UKM PELITA, dan ORMAWA (tim monev dan volunteer).Dalam kegiatan ini, Tim PPK ORMAWA UKM PELITA menghadirkan praktisi yang ahli dibidang ecoprint yaitu Eva Fatimah Zahra, ST. dari Sekar Asri Ecoprint sebagai pemateri sekaligus pemandu praktek pembuatan ecoprint.
Dalam pembuatan ecoprint terdapat dua teknik yang sering dipraktekkan yaitu teknik Ecosteaming (kukus) dan teknik Ecopounding (ketok). Selain itu, terdapat istilah lain dalam ecoprint yaitu scouring, mordant, dan mordanting. Scouring adalah proses pembersihan kain untuk menghilangkan lapisan kanji dan pengawet pada kain. Cara men-scouring kain adalah dengan merendam kain dalam air panas yang dicampur dengan bahan TRO atau deterjen tanpa pemutih selama dua jam lalu dibilas hingga bersih. Mordant adalah larutan yang digunakan untuk merendam kain yang sudah di-scouring agar zat warna alami bisa meresap dan kuat pada serat kain. Larutan yang digunakan untuk ecoprint yaitu air, cuka makan, soda kue, dan tawas. Mordanting adalah proses merendam kain dalam larutan mordant. Kain tersebut direndam selama 3-5 menit, kemudian di bilas dan di jemur atau di angin-anginkan hingga kering sempurna dan siap digunakan untuk ecoprint.
Eva selaku pemateri menjelaskan bahwa keberhasilan proses pembuatan ecoprint tergantung pada; pemilihan kain, pengolahan kain, pemilihan daun, scouring dan mordanting, pembilasan dan perawatan kain, dan penjemuran kain ecoprint. Beliau juga menambahkan bahwa tidak semua kain dapat digunakan sebagai bahan ecoprint. Kain yang digunakan untuk ecoprint adalah kain yang mengandung serat alam seperti kain katun, rayon, linen, wool, dan sutera. Begitu juga dengan daun, tidak semua daun dapat digunakan sebagai bahan motif kain ecoprint. Ada beberapa jenis daun yang sangat bagus mengeluarkan warna yaitu: daun pupus jati, daun eucalyptus grandis (runcing dan panjang), daun kayu afrika (memiliki jejak orange), daun remek batu, dan daun karak wulung (memiliki 3 kelopak daun yg lebar). Ecoprint menggunakan zat warna alami yang terkandung dalam daun, bunga, kulit pohon, dan lain sebagainya. Namun pada umumnya, daun dan bunga adalah bahan yang paling sering digunakan dan mudah dicari untuk pembuatan ecoprint.
Melalui kegiataan pemberdayaan rutinan yang dilaksanakan oleh Tim PPK ORMAWA UKM PELITA bagian Divisi Pengembangan UMKM dan Industri diharapkan mampu memberikan pengetahuan dan wawasan baru kepada masyarakat untuk meningkatkan perekonomian di Desa Gandusari.
Darojatul Aliyah selaku Ketua KWT Permai Tani mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pembuatan produksi ecoprint dan telah memberikan insight baru khususnya kepada seluruh anggota kwt-nya.
“UKM PELITA UNTIDAR BERSINERGI MEMBANGUN UNTIDAR DENGAN PRESTASI”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H