Seni tradisional yang mulai terlupakan karena modernisasi meninggi kini di tingkatkan kembali oleh mahasiswa P2MB Universitas Pendidikan Indonesia di Desa Ambit. Melalui program kerja Pentas Kreasi Seni Tradisional mampu mengembangkan 4 penampilan pokok dalam lingkaran Tradisional, penampilan tersebut antara lain: 1. Seni beladiri pencak silat, 2. Tari kaulinan congklak, 3. Tari kaulinan perepet jengkol dan 4. Tari nusantara.Â
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa P2MB melakukan analisis, yakni analisis SWOT.
Analisis SWOT kegiatan Pentas Kreasi Seni:
Strength, Dapat dinikmati oleh semua usia, Mencerminkan budaya asli daerah, Sarana Bersosialisasi, Sarana pendidikan pelestarian kebudayaan yang mengandung sikap estetis.Â
Weakness, Sumber dana yang kurang memadai menjadi hambatan terselenggara nya upaya penanggulangan westernisasi budaya di Desa Ambit.Â
Oportunity, Dengan adanya pentas kreasi seni tradisional, mampu menjadi upaya menambah kecintaan masyarakat terhadap budaya di Indonesia.Â
Threat, Sumber daya manusia yang belum maksimal sehingga dirasa  keberlanjutan upaya westernisasi akan kurang tercapai.Â
Strategi yang dilakukan dalam merealisasikan kegiatan tersebut adalah dengan bekerja sama dengan: Desa Ambit, SDN Ambit, Karang taruna, SAMAPTA Vollyball, IRMA alhidayah dan masyarakat desa ambit.Â