Mohon tunggu...
fadillahazizah
fadillahazizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pamulang

Nama saya Fadillah Nur Azizah, seorang individu yang bersemangat dalam mengembangkan diri dan selalu mencari kesempatan untuk belajar hal baru. Saya memiliki kepribadian yang komunikatif dan mudah beradaptasi, serta selalu berusaha menjaga hubungan yang baik dengan orang di sekitar saya. Dengan latar belakang pendidikan di Administrasi Perkantoran, saya memiliki minat yang besar di bidang Pelayanan. Saya percaya bahwa kerja keras, ketekunan, dan kerjasama tim adalah kunci untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, saya juga selalu terbuka untuk memberikan kontribusi positif dan siap menghadapi tantangan baru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Menguatkan Budaya Literasi"

22 Desember 2024   01:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   00:22 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis: Deni Darmawan

Penerbit: Haura Utama

Jumlah Halaman: 159

Buku "Islam, Netizen, dan Media Sosial" dalam judul Menguatkan Budaya Literasi karya Deni Darmawan merupakan sebuah karya yang mendalam dalam menganalisis hubungan antara perkembangan teknologi digital, khususnya media sosial, dengan praktik literasi di kalangan masyarakat Muslim. Buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan peran media sosial dalam membentuk pola pikir dan pola konsumsi informasi masyarakat, serta bagaimana hal tersebut dapat dioptimalkan untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia, khususnya dalam konteks Islam.

Siapakah Deni Darmawan?

Deni Darmawan adalah seorang penulis, akademisi, dan praktisi di bidang literasi serta teknologi informasi. Beliau dikenal aktif dalam mengkaji pengaruh teknologi, media sosial, dan literasi di masyarakat Indonesia, khususnya dalam konteks Islam dan budaya lokal. Deni Darmawan sering berbicara tentang pentingnya budaya literasi digital di tengah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

fa620d92-30e5-4f92-87fb-51d2bdbd0386-6766f6e3c925c44e252bee62.jpeg
fa620d92-30e5-4f92-87fb-51d2bdbd0386-6766f6e3c925c44e252bee62.jpeg

Isi Buku

Buku ini dibagi menjadi beberapa bab yang masing-masing fokus pada aspek-aspek tertentu dari hubungan antara Islam, media sosial, dan literasi. Deni Darmawan memulai dengan memberikan latar belakang tentang pentingnya literasi dalam era digital, serta tantangan yang dihadapi dalam menjawab kebutuhan informasi yang cepat, namun terkadang kurang mendalam dan terverifikasi. Dalam konteks ini, media sosial, yang menjadi alat utama bagi sebagian besar masyarakat untuk mendapatkan informasi, sering kali berfungsi sebagai dua sisi mata uang: di satu sisi, ia membuka peluang besar untuk pendidikan dan penyebaran informasi, namun di sisi lain, ia juga dapat menyebarkan informasi yang tidak akurat dan memperkuat misinformasi. Kemudian mengkaji hubungan antara netizen (pengguna media sosial) dengan Islam. Beliau menyoroti bagaimana umat Islam di Indonesia memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan keagamaan, namun juga bagaimana fenomena "hoax" dan narasi-narasi ekstrem dapat dengan mudah menyebar di dunia maya. Dalam buku ini, penulis mengajak pembaca untuk kritis terhadap konsumsi informasi yang ada di media sosial, serta pentingnya memilah dan memilih informasi yang benar-benar bermanfaat dan sesuai dengan nilai-nilai Islam. Selain itu, mengulas bagaimana peran pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi Islam dalam mendorong budaya literasi digital di kalangan masyarakat. Beliau menekankan pentingnya pendidikan literasi digital yang tidak hanya mengajarkan cara menggunakan teknologi, tetapi juga bagaimana menggunakan teknologi dengan bijak dan bertanggung jawab.

Kekuatan Buku

Buku ini berhasil menyajikan analisis yang mendalam mengenai perkembangan budaya literasi di tengah kemajuan teknologi, khususnya media sosial. Salah satu kekuatan utama dari buku ini adalah cara Deni Darmawan menghubungkan isu-isu sosial yang ada dengan nilai-nilai Islam, yang membuat pembahasan buku ini relevan tidak hanya bagi penggemar literasi, tetapi juga bagi masyarakat Muslim yang aktif di dunia maya. Selain itu, Deni Darmawan juga mengupas dengan baik tantangan yang dihadapi dalam menguatkan budaya literasi di dunia digital, terutama di Indonesia, yang masih menghadapi permasalahan seperti penyebaran hoax dan informasi yang tidak akurat. Buku ini tidak hanya mengajak pembaca untuk memahami masalah, tetapi juga menawarkan solusi-solusi konkret, seperti penguatan pendidikan literasi digital dan peningkatan peran masyarakat dalam menciptakan ekosistem informasi yang sehat.

Kelemahan Buku

Namun, ada beberapa kelemahan dalam buku ini. Salah satunya adalah keterbatasan wawasan terkait dengan pendekatan teknis atau strategi untuk mengatasi masalah literasi digital. Meskipun buku ini memberikan penekanan pada pentingnya literasi digital, beberapa pembaca mungkin menginginkan lebih banyak contoh praktis atau panduan yang lebih konkret mengenai bagaimana langkah-langkah tersebut bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, buku "Islam, Netizen, dan Media Sosial dalam Menguatkan Budaya Literasi" karya Deni Darmawan adalah sebuah karya yang relevan dan penting untuk dibaca, terutama bagi masyarakat Indonesia yang semakin tergantung pada media sosial dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini menyajikan wawasan yang bermanfaat mengenai bagaimana media sosial dapat menjadi alat yang kuat dalam menguatkan budaya literasi, serta bagaimana umat Islam bisa memanfaatkan teknologi digital dengan bijak dan bertanggung jawab. Bagi siapa pun yang tertarik dengan hubungan antara teknologi, Islam, dan literasi, buku ini merupakan bacaan yang layak untuk dipertimbangkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun